Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Fatimah, 99513008
dc.date.accessioned2020-07-08T01:58:05Z
dc.date.available2020-07-08T01:58:05Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22177
dc.description.abstractSungai Bengawan Solo diketahui telah tercemar oleh logam berat kromium (Cr) dalam jumlah besar. Keberadaan logam berat tersebut umumnya berasal dari sisa aktivitas industri dalam bentuk limbah cair, kegiatan rumah tangga pembakaran serta mobilisasi bahan bakar yang dibuang ke badan air. Ketika hujan turun, logam berat akan mengikuti daur hidrologis yang dapat mencemari sumur penduduk, danau, kolam yang kemudiaan bermuara ke laut. Kontur cekungan yang banyak menjadi daerah permukiman merupakan ancaman tertimbunnya logam berat Cr yang dapat terserap dan terakumulasi di dalam tanah, sehingga tanah dan air tanah pun menjadi tercemar. Sebagaimana telah diketahui bahwa kromium merupakan salah satu bahan pencemar yang bersifat racun dan berbahaya apabila terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup. Dampak yang ditimbulkan diantaranya kanker, kerusakan sistem pembentukan darah, iritasi kulit dan kerusakan ginjal. Sebagai upaya untuk menghilangkan kontaminan Cr dalam tanah dapat dilakukan remediasi menggunakan elektrokinetik yang mengandalkan aplikasi arus DC pada media tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari fenomena remediasi elektrokinetik dengan konfigurasi 2D hexagonal pada tanah terkontaminasi Cr serta mengetahui efisiensi penurunan konsentrasi Cr tersebut dalam tanah. Proses-proses kimia yang terjadi pada remediasi ini yaitu elektromigrasi, elektrolisis, elektroosmosis, elektrophoresis Metode penelitian remediasi elektrokinetik ini menggunakan tegangan 40 Volt dan 0,2 ADC. Tanah yang digunakan adalah simulasi tanah kaolinit Godean dengan Cr₂O₃ hingga konsentrasi Cr = 500 ug/g, berat tanah = 150 kg dan ditempatkan pada bak dari kaca berukuran 1mx 0,95 mx 1m. Waktu yang digunakan untuk remediasi tanah adalah selama 12 jam. Elektroda yang digunakan adalah elektroda karbon bekas batu baterai dengan panjang 5cm dan diameter 0,8 cm. Jarak antar elektroda 15 cm dengan konfigurasi 2D hexagonl. Penelitian menunjukkan, karena adanya proses-proses kimia tesebut maka terjadi perubahan pada pH dan konsentrasi Cr dalam tanah. Nilai pH awal ratarata adalah 2,4 kemudian berubah di setiap area titik sampling. Perubahan pH pada setiap area mengakibatkan terjadinya perbedaan kondisi di tiap area. Pada area sekitar katoda memiliki kondisi basa dengan pH antara 8,4 sampai 10,2 sedangkan pada area anoda memiliki kondisi asam dengan nilai pH antara 3 sampai 5,4. Konsentrasi logam berat Cr dalam tanah mengalami penurunan dan konsentrasi awal 500 μg/g menjadi konsentrasi terendah yaitu 78,6 μg/g dengan nilai efisiensi sebesar 78,13 %. Kata-kata kunci: kromium (Cr), remediasi elektrokinetik, elektromigrasi, elektrolisis, elektroosmosis, elektrophoresis.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectkromium (Cr)en_US
dc.subjectremediasi elektrokinetiken_US
dc.subjectelektromigrasien_US
dc.subjectelektrolisisen_US
dc.subjectelektroosmosisen_US
dc.subjectelektrophoresisen_US
dc.titleRemediasi Elektrokinetik dengan Model Konfigurasi Elektroda 2-D Hexagonal pada Tanah Terkontaminasi Logam Berat Cren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record