Show simple item record

dc.contributor.authorWachid Ari Hafijanto, 92310045
dc.contributor.authorSigit Tjahyono, 92310121
dc.date.accessioned2020-07-07T13:35:13Z
dc.date.available2020-07-07T13:35:13Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22155
dc.description.abstractSalah satu alternatif penggunaan pondasi untuk mencapai suatu kondisi tanah baik dengan daya dukung tinggi yang terletak pada kedalaman yang cukup dalam adalah pondasi tiang pancang. Tiang pancang yang digunakan udak hanya terdiri satu tiang saja, tetapi lebih dari dua buah tiang sambung menjadi satu apabila tanah yang baik terletak pada kedalaman diatas 12 m. Hal ini dikarenakan keterbatasan panjang tiang yang dibuat dan faktor transportasi yang sulit. Penyambungan tiang pancang dapat dilakukan dengan berbagai cara , salah satunya adalah dengan menggunakan las. Las yang digunakan untuk struktur bangunan memakai energi listrik sebagai sumber panas. Arus listrik dialirkan melalui batang elektroda pada batang yang akan disambung sehingga terjadi hubungan pendek yang mengakibatkan elektroda dan batang yang akan disambung meleleh bersama-sama menjadi satu. Kekuatan las yang digunakan minimal sama dengan kekuatan bahan dasar yang disambung didalam menahan gaya lateral tanah akibat tekanan tanah sepanjang tiang. Untuk mendapatkan kekuatan sambungan tiang yang baik, diusahakan penyambungan dilakukan pada titik dimana resultan tegangan geser dan lentur akibat tekanan lateral tanah sepanjang tiang mempunyai harga yang kecil dan letak penyambungan tidak pada titik momen lentur maksimum karena pada titik ini merupakan daerah kritis terhadap tekuk.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Sambunganen_US
dc.subjectTiang Pancangen_US
dc.subjectBeton Prategangen_US
dc.titleAnalisis Sambungan Tiang Pancang Beton Prategangen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record