Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sonokeling dan Tempurung Kalapa Sebagai Briket
Abstract
Limbah serbuk gergaji kayu sonokeling yang dihasilkan oleh banyak
industri, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar briket. Pemanfaatan
briket dari serbuk gergaji merupakan salah satu bentuk penanganan limbah padat
untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Selain itu untuk
meningkatkan nilai kalor briket serbuk gergaji ditambahkan dengan tempurung
kelapa, mencari komposisi briket yang optimal dan mengkaji nilai ekonomis
briket arang.
Limbah padat serbuk kayu sonokeling dan tempurung kelapa dipirolisis
untuk mendapatkan arang. Kemudian pencampuran adonan dengan perekat sesuai
dengan komposisi sebagai berikut briket A 90% serbuk kayu sonokeling dan 10%
tempurung kelapa, B 80% dan 20%, C 70% dan 30%, D 60% dan 40% tempurung
kelapa, E 50% dan 50%. Kemudian pencetakan adonan arang dan dibantu dengan
alat pengepresan 30 kg/cm². Kemudian briket dikeringkan dengan oven dengan
suhu 60-80%. Briket tersebut akan benar-benar kering jika ditandai dengan berat
yang konstan. Selanjutnya dilakukan pengujian nilai kalor briketarang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kalor yang paling tinggi pada
briket E dengan komposisi 50% serbuk kayu sonokeling dan 50% tempurung
kelapa dengan nilai kalor rat-rata 7054.270 kal/gram. Suhu bara yang dihasilkan
1080° C dengan lama bara efektif 45 menit dan menghasilkan kadar abu rata-rata
5.639 gram. Harga briket ini juga lebih murah dibanding dengan harga briket
batubara.
Kata Kunci : Serbuk gergaji kayu sonokeling, tempurung kelapa, briket, nilai
kalor.
Collections
- Environmental Engineering [1430]