Show simple item record

dc.contributor.authorGusti Bagus Arya Kamasan, 93340090
dc.date.accessioned2020-07-07T08:29:49Z
dc.date.available2020-07-07T08:29:49Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22137
dc.description.abstractKabupaten Daerah Tingkat II Ciamis (sebagai arahan study) yang mempunyai beberapa obyek wisata yang memiliki daya tarik tersendiri yaitu berupa obyek wisata pegunungan, obyek wisata budaya serta obyek wisata pantai merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Dengan diterapkannya kawasan wisata di pesisir pantai Samudra Indonesia sebagai salah satu Daerah Tuiuan Wisata (DTW) di Propinsi Jawa Barat yang akan di kembangkan, juga dengan adanya peningkatan jumlah arus wisatawan yang berkuniung ke kawasan wisata pantai Pangandaran dan tahun 1991 sampai dengan 1996 yang hampir mencapai persentase tertingai (99.20 %) pada tahun 1994-1995 akan memberikan implikasi lebih lanjut kepada program nenyediaan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan di kawasan wisata tersebut. Pada dasarnya potensi alam merupakan faktor utama yang mendorong meningkatnya wisata keindahan alam. Maka dalam nemanfaatannya sebagai faktor yang mempengaruhi perencanaan dan perancangan disini diselesaikan secara harmonis dan tetap menjaga kelestarian lingkungannya. Upaya untuk memadukan antara alam (Pangandaran) dan bangunan arsitektural Jawa Barat pada bangunan hotel yang direncanakan agar dapat tercapai keserasian, ini yang mendasar dalam konsep perencanaan dan perancangan bangunan nantinya. Untuk itu diperlukan data-data yang dibutuhkan dalam kaitan dengan kondisi alam dan arsitektur lokal. Data-data itu didapat dari : Dokumentasi foto, studi literatur, survei instansional dan observasi lapangan. Penganalisaan terhadap permasalahan dilakukan setelah data-data terkumpul. Penganalisaan untuk karakter elemen alam yang berpengaruh yaitu : Kontour, Vegetasi, View, iklim, Air, Ombak Laut, Angin, Sunrise dan Sunset, dan digabungkan dengan hasil analisa karakter khas bangunan tradisional daerah Jawa Barat. Fasilitas yang disediakan untuk untuk keperluan pariwisata dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu : fasilitas-fasilitas penunjang obyek wisata (tidak tergantung lokasi, obyek wisata, untuk kebutuhan wisatawan pada umumnya), dan fasilitas-fasilitas yang spesial yang tergantung pada lokasi obyek wisata dan lingkungan sekitarnya, yang memberikan karakteristik natural nada obyek wisata yang bersangkutan (seperti : fasilitas spesifik pada kawasan wisata pantai). Kesimpulan yang dapat ditarik dan hasil analisa ini menyatakan bahwa dengan mengkontekskan bangunan dengan alam sekitarnya (bernuansa pantai) dan tidak lepas dari arsitektur tradisional setempat maka karakter bangunan tepi pantai dapat dipertahankan, dan dapat memperkuat citra kawasan Pantai Pangandaran sebagai kawasan wisata pantai.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectResort Hotel di Pantai Pangandaranen_US
dc.subjectTinjauan Pengaruh Unsur Alamen_US
dc.subjectArsitektur Tradisional Jawa Baraten_US
dc.subjectPerencanaan dan Perancanganen_US
dc.subjectBangunan Resort Hotelen_US
dc.titleResort Hotel di Pantai Pangandaran Tinjauan Pengaruh Unsur Alam dan Arsitektur Tradisional Jawa Barat terhadap Perencanaan dan Perancangan Bangunan Resort Hotelen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record