Metode Evaluasi dengan Pengamatan Secara Visual pada Manajemen Pemeliharaan Jalan Kabupaten ( Studi Kasus : Jalan Kodya Magelang )
Abstract
Jalan yang sudah mantap perlu dipelihara terus menerus (secara rutin) agar
tetap mantap selama masa pelayanan. Pada pelaksanaannya pemeliharaan rutin
saat ini sudah ditangani secara khusus (tersendiri) dan dilaksanakan secara
swakelola oleh Cabang Dinas P.U. , maka setiap cabang Dinas P.U. dituntut
untuk mampu menyusun program Pemeliharaan Rutin terhadap semua jaringan
jalan di wilayah kewewenangannya.
Untuk dapat menyusun program Pemeliharaan Rutin dan prioritas
penanganannya, diperlukan dukungan data lapangan yang lengkap, yang
diperoleh melalui survai kondisi jalan. Besarnya pengaruh suatu kerusakan dan
langkah penanganan selanjutnya sangatlah bergantung dari evaluasi yang
dilakukan si pengamat. Oleh sebab itu metode atau langkah-langkah yang tepat
dalam kegiatan tersebut sangat membantu dalam pengambilan kebijakan
penanganannya.
Pada metode evaluasi pengamatan secara visual, hal pokok yang menjadi
perhatian adalah memberikan penilaian pada suatu aias jalan berdasarkan jenis
kerusakan yang terjadi. Sehingga nantinya prioritas penanganan pada masing-masing
ruas jalan dapat diketahui. Untuk mendapatkan prioritas penanganan, data
berupa luas kerusakan dari tiap jenis kerusakan harus memperhitung bobot
kerusakan. Pada tahap evaluasi disini bobot diperhitungkan berdasarkan tingkat
kenyamanan, kemungkinan meluas dan pengaruhnya terhadap elemen lain.
Nilai kerusakan yang didapat kemudian dianalisa dengan metode korelasi
triserial sebaran luas yang akan mengelompokkan data menjadi tiga kelompok
secara bertingkat, sehingga merupakan data ordinal buatan. Yaitu prioritas penanganan pertama, kedua dan ketiga. Dengan analisa tersebut diatas maka nilai
kondisi dan tingkat penangan dari masing-masing ruas jalan yang merupakan
tujuan dari pengamatan ini dapat ditentukan.
Dengan adanya tingkat prioritas penanganan berdasarkan kondisi jenis
kerusakan pada masing-masing ruas jalan, maka dana yang akan dikeluarkan
dapat diperhitungkan secara terprogram. Analisa dari nilai ekonomis
memprediksikan berapa biaya yang akan dikeluarkan pada tahun kelima, apabila
tiap tahunnya tidak ada pemeliharaan. Dengan adanya pertumbuhan inflasi, jenis
kerusakan yang semakin meluas dan pertambahan kerusakan, maka hasil dari
analisa ekonomis yang membandingkan antara dilakukan pemeliharaan rutin 1
tahun sekali selama 5 tahun dengan dilakukan pemeliharaan pada tahun kelima.
Menunjukkan selisih biaya pada tahun kelima yang lebih besar apabila
pemeliharaan dilakukan 5 tahun sekali.
Collections
- Civil Engineering [4193]