Tinjauan Nilai Slump dan Kuat Desak Beton terhadap Variasi Pemakaian Tawas Sebagai Bahan Tambah
Date
1997Author
Rr. Danar Mastuti Widiyani, 91310088
Novica Irnanto, 91310240
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi beton di lapangan, sering
dijumpai berbagai macam permasalahan. Salah satu permasalahan yaitu
proses pengerasan beton yang terlalu lama sehingga pembongkaran bekisting
atau acuan beton, harus menunggu sampai beton benar-benar kering. Dalam
menghadapi permasalahan tersebut, penggunaan admixture merupakan salah
satu langkah yang cukup praktis dan seringkali dilaksanakan oleh para
praktisi dilapangan.
Dalam penelitian ini, bahan kimia tawas [Al₂(SO4)3.18H₂O] dipakai
sebagai salah satu alternatif penggunaan bahan tambah, hal ini karena
tawas mengandung senyawa kimia alumina (Al₂O₃). Alumina merupakan salah
satu senyawa kimia yang dapat berfungsi sebagai bahan tambah pemercepat
proses pengikatan dan pengerasan adukan beton ("accelerating admixture").
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penambahan tawas
berpengaruh terhadap kuat desak beton. Pada penambahan tawas 2 % ke dalam
adukan beton, akan didapatkan kuat desak beton yang maksimum, dengan
campuran beton yang masih bisa dikerjakan. Pada beton umur 7 hari, 14
hari, 21 hari dan 28 hari dengan penambahan tawas 2 %, kuat desak beton
mengalami kenaikan. Persentase kenaikan kuat desak tertinggi terjadi pada
umur beton 7 hari, sebesar 27,2789 % dan kuat kuat desak karakteristik
mengalami kenaikan sebesar 15,5387 %. Dari kenyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa dengan penambahan tawas 2 % akan didapatkan beton yang
cepat mengeras dan peningkatan kuat desak beton, sehingga bekisting atau
acuan dapat lebih cepat dibuka.
Collections
- Civil Engineering [4192]