HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LITERASI KESEHATAN PASIEN HIPERTENSI DERAJAT DUA PADA PESERTA POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS DLINGO II

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang bersifat asimtomatik yang pengendaliannya membutuhkan partisipasi aktif dari pasien. Literasi kesehatan yang adekuat akan memberikan dampak positif pada keberhasilan pengobatan hipertensi. Hipertensi banyak ditemui pada peserta posyandu lansia di wilayah Puskesmas Dlingo II, namun data mengenai tingkat literasi kesehatan dan faktor yang mempengaruhinya belum diketahui. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui literasi kesehatan dan hubungannya dengan tingkat pendidikan pasien hipertensi derajat dua pada posyandu lansia di Puskesmas Dlingo II. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif non eksperimental dengan desain cross sectional yang dilakukan di wilayah Puskesmas Dlingo II pada Bulan Agustus dan September 2019. Total responden sebanyak 108 dan ditetapkan dengan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penilaian literasi kesehatan adalah REALM-R dan pertanyaan skrining yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya. Data dianalisis menggunakan uji hubungan chi square. Hasil: Dari 108 responden yang turut serta berpartisipasi dalam penelitian ini, semua responden memiliki tingkat pendidikan rendah (kurang dari SMA atau sederajat), 14,9% skor literasi REALM-R baik, 20,4% SQ-1 adekuat, 23,1% SQ-2 adekuat, dan 39% SQ-3 adekuat. Pada pengukuran menggunakan REALM-R didapatkan rata-rata skor 2.25 ± 3.30. Didapatkan responden yang lulus SD memiliki literasi kesehatan adekuat dan pada responden tidak lulus SD memiliki literasi kesehatan inadekuat (p < 0,05). Kesimpulan: Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan rendah dan literasi kesehatan inadekuat. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan literasi kesehatan pasien hipertensi derajat dua pada peserta posyandu lansia di Puskesmas Dlingo II.