dc.description.abstract | Berbagai ungkapan tradisional Melayu menyebutkan rumah adalah 'cahaya' hidup di bumi.
Bangunan tradisional yang disebut "Seni Bena" terutama rumah kediaman pada hakekatnya
amatlah diutamakan dalam kehidupan orang Melayu.
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan wadah atau tempat sarana
pelayanan aspirasi masyarakat untuk lingkup perwakilan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai
wakil rakyat, DPRD membutuhkan sebuah bangunan khusus untuk menjalankan seluruh
aktifitasnya.
Gedung DPRD seringkali dideskripsikan sebagai bangunan yang 'angkuh' dan disegani
oleh masyarakat, sehingga dalam menyampaikan aspirasi, masyarakat melakukannya dengan
berdemonstrasi.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendapatkan rumusan konsep perencanaan dan
perancangan penampilan Gedung DPRD Tk. I Riau secara visual berkesan "Rumah Rakyat" yang
berfilosofi "Seni Bena" Melayu dan pada hakekatnya bersifat mengundang, ramah dan terbuka.
Sebagai pendekatan perancangan secara visual bangunan, dilakukan dengan
memasukkan elemen Langgam Melayu Riau,dimulai dari mengadopsi "Selembayung" sebagai
simbol bangunan "Seni Bena", menampilkan transformasi bentuk dari ornamen, pemakaian kolom,
tangga, atap serta bukaan yang mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk
penampilan/citra Gedung DPRD Tk. I Riau.
Penampilan fasade Rumah Adat Melayu Riau yang mempunyai tipology "Rumah
Panggung" yang terbuka pada gedung DPRD Tk. I Riau ini mencerminkan kesan ramah.
Pendekatan penampilan ruang luar menggunakan konsep terbuka dengan adanya 'Open
Space' yang mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat aspiratif, sehingga dari pembentukan
ruang tersebut bisa mencerminkan "Rumah Rakyat" yang sebenar-benarnya. | en_US |