Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Novyan Lusiyana, M.Sc.
dc.contributor.authorAlfaruqy, Maulida Abdillah
dc.date.accessioned2020-07-06T05:26:56Z
dc.date.available2020-07-06T05:26:56Z
dc.date.issued2020-05-08
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/22093
dc.description.abstractLatar Belakang: Salah satu minuman yang tersebar luas serta diyakini memiliki efek terhadap kadar asam urat adalah kopi. Kopi mengandung senyawa bioaktif, misalnya caffeic acid dan chlorogenic acid sebagai inhibitor poten xanthine oxidase. Senyawa tersebut juga mampu menurunkan ekspresi transporter reabsorbsi dan meningkatkan ekspresi trasporter ekskresi asam urat di ginjal sehingga dapat menurunkan kadar asam urat yang beredar di darah. Tujuan: Mengkaji lebih jauh pengaruh kopi, baik decaffeinated maupun nondecaffeinated, terhadap kadar asam urat pada tikus yang diinduksi diet tinggi purin. Metode: Penelitian dilakukan menggunakan 24 ekor tikus (Rattus norvegicus) yang dibagi dalam empat kelompok, yakni: K1 berupa hewan uji sehat yang merupakan kontrol negatif, K2 yang merupakan kontrol positif dengan induksi diet tinggi purin, K3 yang diinduksi diet tinggi purin serta nondecaffeinated coffee, dan K4 yang diinduksi diet tinggi purin serta decaffeinated coffee. Induksi dilakukan selama 30 hari berturut-turut dengan evaluasi kadar asam urat serum sebanyak tiga kali, yaitu: pretest, midtest, dan posttest. Uji kemaknaan pertama dilakukan dengan One-way ANOVA dilanjutkan uji post hoc Bonferroni. Uji kemaknaan kedua dengan uji-t berpasangan. Seluruh uji statistik dilakukan pada CI 95% dan hasil dikatakan bermakna apabila nilai p<0.05. Hasil: Pencegahan peningkatan kadar asam urat serum dapat dilihat pada K3 yang mengalami penurunan rerata antara midtest dengan posttest dari 8.041+0.237 mg/dl menjadi 4.028+0.257 mg/dl serta K4 dengan penurunan rerata 7,96+0,188 mg/dl pada midtest menjadi 2,99+0,373 mg/dl pada posttest. Sementara pada K1 serta K2 secara berturut-turut kadar asam urat serum relatif normal serta tinggi. Perbedaan rerata kadar asam urat serum pada pretest, midtets, dan posttest antar kelompok secara statistik bermakna (p<0.05). Pemberian intervensi menunjukkan korelasi positif korelasi negatif pada midtest terhadap posttest (r=-0,693; p<0.05). Kesimpulan: Decaffeinated coffee serta non-decaffeinated coffee memiliki pengaruh dalam mencegah peningkatan kadar asam urat serum tikus yang diinduksi diet tinggi purin.en_US
dc.publisherUnivesrsitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKopien_US
dc.subjectDecaffeinated coffeeen_US
dc.subjectNon-decaffeinated coffeeen_US
dc.subjectDiet tinggi purinen_US
dc.subjectAsam uraten_US
dc.titlePengaruh Pemberian Decaffeinated Coffee Dan Non-Decaffeinated Coffee Terhadap Kadar Asam Urat Serum Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Diet Tinggi Purinen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM16711104


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record