Pengaruh Jarak antar Baut terhadap Kekuatan Sambungan Kayu (Studi Eksperimental)
Date
2000Author
Singgih Bambang Kuncahyo, 95310042
Siswo Raharjo, 95310064
Metadata
Show full item recordAbstract
Kayu banyak digunakan sebagai material struktur bangunan sipil seperti
rumah, jernbatan dan masih banyak lagi yang lain, tetapi karena kurangnya penelitian
tentang kayu di bidang konstruksi termasuk sambungan kayu, maka penggunaan
struktur kayu masih terbatas. Sambungan merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan karena sambungan merupakan titik terlemah dalam suatu struktur,
termasuk struktur kayu. Oleh karena itu sambungan perlu dirancang dengan baik.
Penelitian Tugas Akhir ini merupakan usaha untuk mengetahui pengaruh
jarak antar baut terhadap kekuatan sambungan kayu tampang dua yang menerima
gaya desak searah serat, serta untuk mengetahui jarak efektifnya. Alat sambung yang
digunakan adalah baut, dan dalam penelitian ini digunakan baut dengan diameter ½”
dan ¾", serta jenis alat sambung baru yang menggunakan pipa besi dan baut yang
digrouting dengan resin.
Penelitian ini dilakukan dengan cara menguji desak sampel sambungan kayu
yang memiliki jarak antar baut yang berbeda-beda. Vanasi jarak antar baut tersebut
adalah 3", 5", 7", 9" dan 11".
Berdasarkan hasil pengujian desak sampel sambungan maka dapat
disimpulkan bahwa untuk baut ½ dan ¾ jarak efektif antar baut adalah 6d sesuai
dengan ketentuan PKKI 1961, dan pada jarak antar baut diatas 6d menunjukkan
kekuatan sambungan yang bervariasi. Sedangkan sambungan yang menggunakan alat
sambung pipa dan baut, kekuatan maksimalnya dicapai pada jarak antar baut sebesar
8.5d.
Collections
- Civil Engineering [4192]