Studi Kasus Perencanaan Beberapa Bangunan Gedung Bertingkat di Yogyakarta dari Data Perencanaan dan Hasil Test di Lapangan
Abstract
Baja dan beton adalah salah satu bahan untuk struktur yang sebelumnya
sudah ditentukan besar kekuatannya pada saat perencanaan struktur bangunan.
Besarnya kekuatan bahan yang direncanakan erat kaitannya dengan faktor
ekonomis, efisiensi dan fungsi bangunan itu. Permasalahannya adalah mutu bahan
di lapangan tidak selalu sesuai dengan mutu bahan yang ditetapkan dalam
perencanaan. Mutu bahan di lapangan kadang jauh melampaui mutu bahan yang
disyaratkan dalam perencanaan, tetapi kadang mutu bahan di lapangan di bawah
mutu bahan yang direncanakan. Pada kondisi pertama hanya berpengaruh pada
nilai ekonomis dan efisiensi. Tetapi pada kondisi kedua faktor keamanan struktur
bangunan harus ditinjau dan diambil tindakan-tindakan memperbaiki yang
tentunya mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak ekonomis dan efisien lagi.
Penelitian ini mencoba rnembandingkan dimensi struktur pada
perencanaan dengan mutu bahan yang direncanakan dengan dimensi struktur hasil
redisain dengan mutu bahan di lapangan.
Secara kesuluruhan pada proyek-proyekyang ditinjau mutu bahan yang
dihasilkan tidak sesuai dengan mutu bahan rencana. Pada Proyek Telkom
tampang II adalah hasil redisain optimum, dengan penghematan yang dapat
diperoleh sebesar 15 % dibanding disain pada perencanaan. Proyek STIE-YKPN
tampang III adalah hasil redisain optimum, dengan penghematan sebesar 20,26 %
dibanding disain pada perencanaan. Proyek Kanca BRI tampang II adalah hasil
redisain optimum, dengan penghematan sebesar 28,06 % dibanding disain pada
perencanaan.
Collections
- Civil Engineering [4192]