Show simple item record

dc.contributor.authorMarjoko, Dwi
dc.date.accessioned2017-01-30T01:36:04Z
dc.date.available2017-01-30T01:36:04Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2204
dc.description.abstractAda satu pola yang menarik dalam bisnis telekomunikasi. Perkembangan teknologinya begitu cepat, dengan tabiat kanibal. Ketika sebuah teknologi komunikasi diperkenalkan, biasanya langsung BOOM! Tapi umumnya sebentar. Begitu lahir teknologi baru, langsung menggusur keberadaan teknologi lama. Coba simak bagaimana maraknya industri radio seranta (Pager) ditahun 1980-an. Kemana-mana orang membawa pager. Betapa maraknya demam pager saat itu. Lalu, datanglah te1epon seluler. Awalnya menggunakan teknologi NMT (Nordic Mobile Telephony). Harganya kelewat mahal dan pesawatnya besar. Dinikmati hanya kalangan terbatas saja. Kemudian dikenalkan AMPS yang memiliki pesawat lebih kecil, walaupun pada awalnya berharga melebihi sepeda motor, meski begitu keberadaan pager mulai goyah. Ujungnya, ketika GSM muncul, apalagi saat diperkenalkannya kartu prabayar posisi pager diujung tanduk terlebih lagi saat SMS marak pager ditinggalkan penggunaanya. Perkembangan GSM yang pesat memicu munculnya operator-operator GSM disamping itu pihak vendor ponsel semakin gencar memproduksi ponsel-ponsel baru yang variatif dengan harga yang terjangkau. Fenomena ini membuat masyarakat dari berbagai kalangan dapat mengkonsumsi produk ponsel sesuai dengan kemampuannya. Sehingga perlu dibuat suatu pusat selluler untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk ponsel dan teknologinya.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectJogja Cellular Centeren_US
dc.subjectCitra Bangunan High Techen_US
dc.subjectKonsep Perancanganen_US
dc.titleJogja Cellular Center: Citra Bangunan High Tech sebagai Konsep Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record