Show simple item record

dc.contributor.authorPadmono, 99511356
dc.contributor.authorErwin Triyono Jatmiko, 99511393
dc.date.accessioned2020-07-04T09:31:40Z
dc.date.available2020-07-04T09:31:40Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22047
dc.description.abstractJalan Solo-Semarang yang termasuk dalam wilayah propinsi Jawa- Tengah merupakan Jalan Arteri Primer 2 arah, 2 lajur tanpa median, jalan ini melayani Angkutan utama dengan arus lalu lintas yang sangat padat dan cenderung meningkat. Kondisi jalan ini sekarang telah mengalami kerusakan pada perkerasannva, yang ditunjukkan dengan terdapatnya kerusakan-kerusakan yang ditemui pada jalan tersebut, seperti terdapatnya cracking, ravelling bleeding ruts dan gelombang pada permukaan jalan. Perkerasan jalan yang baik dari segi kondisi struktural harus dapat mendukung beban lalu lintas yang melewatinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dievaluasi kondisi struktural perkerasan jalan. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi struktural perkerasan berdasarkan nilai lendutan balik jalan dengan Benkelman Beam Test, mengidentifikasi kerusakan jalan dengan mengevaluasi material jalan, mengidentifikasi kekuatan daya dukung tanah dasar berdasarkan nilai CBR, menghitung umur sisa pelayanan jalan dan mengevaluasi kemungkinan dilakukan pemberian lapis keras tambahan (overlay) dengan menggunakan data lendutan balik jalan. Pengumpulan data dan perhitungan tebal lapis keras tambahan (overlay) menggunakan metode Bina Marga 1983. Dan hasil penelitian agregat yang digunakan sudah mengalami degradasi, nilai kepadatan beton aspal sebesar 2.319 gr/cm³, kadar aspal rata-rata 6.25% dan daya dukung tanah 5,23 %. Dari hasil perhitungan nilai lendutan balik jalan didapat masa pelayanan jalan tinggal 20 bulan 12 hari. Sehingga perlu diberi lapis tambahan untuk meningkatkan umur pelayanan jalan. Untuk perencanaan overlay ke depan nilai lendutan balik jalan tidak boleh melebihi nilai lendutan ijin selama umur rencana. disini umur rencana jalan diasumsikan untuk 10 tahun kedepan. Tebal overlay dihitung berdasar nilai lendutan yang terjadi pada tiap-tiap segmen jalan yang dikontrol dengan nilai kemiringan titik belok tiap tiap segmen. Dari kedua perhitungan tersebut tebal lapis tambahan dapat dilakukan pada segmen 1 dan 3 dimana lendutan yang terjadi pada segmen tersebut (segmen 1 - 1.29 mm dan segmen 3 = 1.37 mm) melebihi lendutan yang diijinkan berdasar beban yang bekerja pada jalan tersebut yaitu 1.05 mm. Overlay yang digunakan untuk umur rencana 10 tahun dengan lendutan ijin 1.05 mm yaitu AC dengan tebal 5cm menggunakan spesifikasi campuran nomer IV.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEvaluasi Strukturalen_US
dc.subjectPerencanaan Tebal Overlayen_US
dc.subjectPerkerasan Lenturen_US
dc.subjectStudi Kasus Ruas Jalan Solo Semarangen_US
dc.subjectSta 23+000 Sampai Dengan Sta 24+500en_US
dc.titleEvaluasi Struktural dan Perencanaan Tebal Overlay Perkerasan Lentur (Studi Kasus Ruas Jalan Solo Semarang Sta 23+000 Sampai Dengan Sta 24+500)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record