dc.description.abstract | Tanah Lempung merupakan tanah yang secara fisik dan teknis kurang
memenuhi persyaratan untuk pekerjaan bangunan, karena memiliki kekuatan
yang rendah dan pengembangan yang cukup besar. Untuk itu diperlukan usaha
perbaikan dengan cara stabilisasi tanah untuk mencapai persyaratan teknis
tertentu.
Penelitian ini mencoba menganalisis besarnya kuat geser tanah lempung
dengan penambahan batu gamping dan semen putih yang dilakukan dengan
berbagai macam pengujian di Laboratorium Mekanika Tanah. Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta. Sampel tanah lempung diambil dari daerah Sumber Lawang, Sragen,
Jawa Tengah. Penambahan batu gamping dan semen putih masing-masing 0%,
3%, 6%, 9%, 12% dan 15% terhadap berat kering tanah dengan waktu
pemeraman 0 hari, 3 hari, 7 hari dan 14 hari.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah asli yang telah dicampur
dengan batu gamping mengalami peningkatan kuat geser maksimum pada
penambahan batu gamping 9% yaitu sebesar 92,176% pada pengujian Geser
Langsung, dan 380,721% pada pengujian Triaksiai Tipe UU. Pada tanah asli
yang telah dicampur dengan semen putih mengalami peningkatan kuat geser
maksimum pada penambahan semen putih 15% yaitu sebesar 313,694% pada
pengujian Geser Langsung, dan 648,438% pada pengujian Triaksiai Tipe UU.
Pada tanah asli yang telah dicampur dengan 9% batu gamping dan 15% semen
putih mengalami peningkatan kuat geser maksimum sebesar 271,175% pada
pengujian Geser Langsung, dan 848,549% pada pengujian Triaksiai Tipe UU.
Peningkatan kuat geser maksimum ini terjadi pada masa pemeraman 14 Hari. | en_US |