Panggung Terbuka di Taman Budaya Mataram Penerapan Regionalisme Sebagai Karakter Fisik dan Sosial dalam Wadah Panggung Pertunjukan
Abstract
Dalam menyelaraskan proses hidup, manusia mengekspresikan
gejolak jiwa, keinginan-keinginan dan limpahan ide dalam bentuk-bentuk yang
lebih lahiriah. Dimana kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan yang
universal, akan terasa sebagai unsur yang paling mudah diraba dan dilihat atau
bahkan cendrung sebagai identitas suatu budaya. Yang dalam proses integrasi
nasional dan modernisasi, peranannya lebih banyak sebagai unsur
"syntesis" untuk merangkum unsur-unsur menjadi sesuatu yang baru dan
menyenangkan.
Seni pertunjukan sebagai wahana ekspresi yang efektif dan fungsional merupakan komunikasi
kultur yang tepat dalam menjaga lingkungan sosial masyarakat yang agraris dan tradisional.
Seperti halnya kesenian di NusaTenggara Barat yang didalamnya dibedakan atas corak atau gaya
yang disebabkan latar belakang kehidupan, bahasa dari masing-masing etnis.
Sedangkan Taman Budaya Mataram sebagai wadah atau sarana yang menampung aktivitas
berkesenian khususnya kesenian tradisional dirasakan kurang. Seperti usaha penyediaan sarana
pementasan panggung terbuka. Karena dikatakan bahwa seni tradisional adalah bentuk seni
dalam kenikmatan lansekap yang mengabdi kepada lingkungan yang harmoni serta keseimbangan
abadi.
Dalam keterkaitan menciptakan keharmonisan dan keseimbangan tersebut, dilakukan pendekatan
pada karakter fisik dan sosial Komplek Taman Narmada. Yang dipandang sebagi pertemuan
lansekap dengan perpaduan unsur-unsur alam pembentuknya.
Mencakup karakteristik pembentuk taman, dalam penerapan arsitektur regionalisme dalam wadah
panggung terbuka. Sehingga dengan keterpaduan unsur-unsur tersebut diharapkan akan
mendukung untuk membuat tradisi kesenian tidak kehilangan peran dan memberikan wadah
proses mengekspresikan karya seni tradisonal.
Collections
- Architecture [3648]