Show simple item record

dc.contributor.authorFebrian Abdullah, 01513087
dc.date.accessioned2020-07-04T04:47:21Z
dc.date.available2020-07-04T04:47:21Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22025
dc.description.abstractPermasalahan limbah dewasa ini sering kali menjadi permasalahan bagi industri-industri yang dalam proses produksinya menghasilkan limbah. Apalagi limbah yang dihasilkan termasuk kategori bahan berbahaya dan beracun (B3). Selama ini penangananan limbah B3 diserahkan kepada PT. Persada Pemusnah Limbah Industri (PPLI) yang membutuhkan biaya cukup besar. Untuk meminimalisasi biaya yang disebabkan oleh penanganan limbah ini, alangkah lebih baik jika limbah ini dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat logam berat yang terimmobilisasi dalam keramik yang telah ditambahkan limbah katalis dan bahan-bahan aditif. Di samping itu juga untuk mengetahui kualitas kuat lentur keramik, kualitas daya serap air dan persentase penambahan limbah katalis yang optimum dalam pembentukan keramik. Salah satu metode pengolahan yang digunakan adalah solidifikasi limbah katalis sebagai keramik. Dalam proses solidifikasi ini, digunakan penambahan variasi konsentrasi 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% limbah katalis dalam bahan-bahan keramik, selanjutnya diberi air secukupnya dan dicetak dengan ukuran 10cmx10cmx1cm. Keramik yang sudah dicetak dikeringkan dan dibakar dengan suhu 1200°C selama 16jam, masing-masing variasi percobaan dibuat 25 sampel keramik. Terhadap benda uji keramik yang diperoleh, dilakukan uji kuat lentur, uji daya serap air dan uji lindi dengan metode TCLP. Penambahan limbah katalis dalam bahan-bahan pembuatan keramik menunjukkan suatu hasil yang positif. Pada uji daya serap air, diperoleh bahwa terjadi kenaikan tingkat daya serap air dari keramik yang tanpa katalis (9,88%) hingga keramik dengan katalis 20% (11,90%). Hal ini terjadi karena kemampuan daya ikat katalis untuk mengikat bahan-bahan yang lain sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kaolin. Sehingga kerapatan keramik yang dihasilkan juga lebih kecil. Sedangkan pada uji kuat lentur terhadap sampel keramik diperoleh keramik tanpa katalis mempunyai kuat lentur 130.73 kg/cm² hingga penambahan katalis 20% mempunyai kuat lentur sebesar 109.13 kg/cm². Penambahan limbah katalis tidak memiliki dampak penurunan kuat lentur yang signifikan. Hal ini terbukti, dengan penambahan katalis hingga 20%, kuat lentur yang dihasilkan masih jauh di atas keramik pembanding yang ada di pasaran yaitu keramik Mulia, KIA dan Diamond sebesar 29,25 kg/cm², 31,69 kg/cm², 21,94 kg cm². Sementara itu pada uji TCLP diperoleh hasil yang bervariatif. Dari hasil yang diperoleh, konsentrasi logam berat (Pb, Cr, Zn, Ni dan Cu) masih di bawah standar baku mutu yang ditetapkan (P.P No 85 Tahun 1999) tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3). Dari hasil penelitian secara keselurahan dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan limbah katalis sebagai campuran keramik cukup aman dan memenuhi standar, baik secara fisik (daya serap air dan kuat lentur) maupun secara kimia (uji TCLP). Kata Kunci: Solidifikasi, Katalis, Daya serap Air, Kuat Lentur, TCLPen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSolidifikasien_US
dc.subjectKatalisen_US
dc.subjectDaya serap Airen_US
dc.subjectKuat Lenturen_US
dc.subjectTCLPen_US
dc.titleSolidifikasi Limbah Katalis RCC-15 Sebagai Campuran Bahan Pembuat Keramiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record