dc.contributor.author | Anton Wibawanto, 96340126 | |
dc.date.accessioned | 2020-07-03T03:37:03Z | |
dc.date.available | 2020-07-03T03:37:03Z | |
dc.date.issued | 2004 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/21976 | |
dc.description.abstract | Seiring dengan berkembangnya dunia pariwisata. Masing-masing dari tiap daerah
ingin meningkatkan pendapatan asli daerahnya. Potensi daerah baik alam maupun budaya
sebagai produk yang dikemas kemudian ditampikan. Batasan dan kemungkinan suatu daerah
menjadi tujuan wisata menjadi faktor utama. Kebutuhan fasilitas yang mendukung kegiatan
wisata menjadi faktor utama meningkat dan berkembangnya kunjungan pariwisata disuatu
daerah.
Hotel Resort adalah hotel yang terencana tidak hanya untuk menginap saja, alan tetapi
juga untuk melakukan kegiatan-kegiatan rekreasi yang ada disekitar hotel resort. Pengunjung
dapat mempergunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola. Privasi dan
menberikan pengalaman total bagi wisatawan pengunjungnya merupakan karakteristik hotel
resort yang perlu diperhatikan.
Pendekatan eko-arsitektur adalah pendekatan berwawasan lingkungan dengan tujuan
menjaga keseimbangan alam. Pendekatan berwawasan lingkungan merupakan pendekatan
yang holistik atau menyeluruh terhadap design. Keseimbangan terhadap alam terdiri dari
keseimbangan dengan alam, manusia dan lingkungan. Keseimbangan dengan alam merupakan
upaya penghematan energi dan penyesuaian dengan cuaca/iklim. Keseimbangan dengan
manusia merupakan upaya arsitektur berwawasan lingkungan respek terhadap penggunanya.
Keseimbangan dengan lingkungan adalah respek terhadap tempat dan memperkecil sumber
baru.
Ruang-ruang dalam dan ruang-ruang luar menjadi unsur penting dalam menentukan
tingkat privasi dan melalui lokalitasnya hotel resort memberikan pegalaman total bagi
pengunjung. Keduanya menjadi saling berkaian, sehingga menentukan kenyamanan
pengunjung dalam menjalankan aktivitasnya. Mempertimbangkan aspek angin, curah hujan,
sinar matahari, vegetasi dan topografi dengan ciri-ciri bangunan memiliki banyak bukaan dan
teritisan lebar.
Untuk menyatukan ruang dalam dan ruang luar (alam) banyak menggunakan bukaan-bukaan
yang lebar untuk memasukan view dari luar, mempergunakan pencahayaan alami dan
penghawaan alami dengan pegolahan selaput bangunan dan bahan material alami untuk
memberikan suasana natural yang menyatu dengan alam. Pengolahan ruang dan suasana
ruang yang seimbang serta ruang silkulasi yang terbuka untuk memperoleh kenyamanan
dalam beraktivitas dengan perpindahannya, sepanjang hari atau selama pergantian
musim/temperatur.
Dari hal-hal diatas, terbentuk bangunan yang hemat energi dan memiliki lokalitas
menyatu dengan alam sekitar dengan pendekatan eko-arsitektur, sehingga menciptakan
hubungan yang harmonis antara bangunan dan lingkungan alamnya. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Hotel Resort | en_US |
dc.subject | Kawasan Wisata | en_US |
dc.subject | Pantai Teluk Penyu Cilacap | en_US |
dc.subject | Bangunan Hemat Energi | en_US |
dc.subject | Ber-Arsitektur Lokal | en_US |
dc.subject | Melalui Pendekatan Eko-Arsitektur | en_US |
dc.title | Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Teluk Penyu Cilacap Bangunan Hemat Energi dan Ber-Arsitektur Lokal Melalui Pendekatan Eko-Arsitektur | en_US |