Museum Bahari pada Taman Wisata di Kawasan Benteng Kuto Besak Palembang
Abstract
Dunia kebaharian mengalami kemajuan yang cukup pesat dari tahun ke tahun.
Setiap negara-negara maju dan berkernbang, seakan berlomba-lomba dalam
mengembangkan teknologi kebaharian ini. Hal ini di buktikan dengan adanya pameran-pameran
kebaharian yang sering diadakan di negara-negara tersebut.
Museum bahari merupakan salah satu elemen penunjang dalam mewadahi
kegiatan pameran kebaharian pada masa kesultanan Palembang. Museum identik dengan
kegiatan pameran, baik pameran yang bersifat tetap ( materi pameran yang bernuansa
sejarah kebaharian Kesultanan Palembang ) maupuu pameran yang bersifat temporer
( dapat berubah-ubah materi koleksinya sesuai dengan perkembangan ).
Palembang adalah tempat yang kental dengan nuansa kebaharian sehingga
merupakan tempat yang tepat bagi museum bahari kawasan benteng kuto besak sebagi
pusat kesultanan Palembang, merupakan saksi sejarah tentang kebaharian rakyat
Sumatern Selatan. Untuk itu keberadaan museum bahari yang berlokasi di kawasan
benteng kuto besak tersebut bisa menjadi jawaban dari rasa ingin tahu masyarakat,
mengenai dunia kebaharian pada kesultanan Palembang dan perkembangannya, baik
dalam hal sejarahnya maupun teknologi kebaharian untuk masa yang akan datang.
Dalam mendesain bentuk museum bahari, perlu adanya ekspresi atau kesan
dari bangunan agar mempunyai makna khusua bagi pengamat. Ekspresi sebuah bangunan
dapat dilihat dari penampilan tiga dimensinya (persfektif). Selain itu pengamat akan
mendapat kesan bangunan bahari, apabila lokasi dan bentuk bangunan tersebut
mencerminkan kesan kuat dan kebaharian tersebut.
Bentuk kapal naga merupakan makna dari dunia kebaharian rakyat Sumatera
Selatan. Untuk mengekspresikan makna tersebut pada museum bahari, maka bangunan
museum dirancang dengan konsep bentuk yang mengekspresikan kapal naga Palembang.
Collections
- Architecture [3648]