Evaluasi Tingkat Kerusakan Perkerasan Lentur Ruas Jalan MT Haryono dan Mayjen Sutoyo pada Tahun 2002 dan Pemecahannya
Abstract
Kerusakan jalan mengindikasikan kondisi struktural dan fungsional jalan
sudah tidak mampu memberikan pelayanan optimal terhadap pengguna jalan.
Pada ruas jalan MT. Haryono dan Mayjen Sutoyo terdapat berbagai macam
variasi kerusakan, namun kerusakan yang paling dominan adalah bleeding,
cracking, rutting, dan juga sliding.
Penelitian ini berusaha untuk mencari tingkat dan penyebab terjadinya
kerusakan dengan cara penelitian lapangan dan laboratorium serta dengan
menggunakan data-data dari instansi yang terkait. Penelitian laboratorium yang
dilakukan di laboratorium jalan raya Fakultas Teknik Sipil Universitas Islam
Indonesia yaitu : pemeriksaan ekstraksi beton aspal, analisa saringan, pemeriksaan
kepadatan beton aspal, dan pemeriksaan berat jenis agregat kasar. Sedangkan
penelitian di lapangan yaitu : pemeriksaan tingkat kerusakan dengan metode
present service ability index (PSI) AASHTO 1962, pengambilan sampel dengan
core drill, dan pemeriksaan CBR tanah dasar lapangan dengan DCP.
Dari penelitian di laboratorium didapat kadar aspal ekstraksi adalah 7,728
%, gradasi agregat sesuai dengan spesifikasi HRS, kepadatan beton aspal sebesar
2,328 dan berat jenis agregat kasar adalah 2,716 ~ 2,72 gr/cm³. Sedangkan dari
penelitian di lapangan didapatkan kondisi permukaan yang dinyatakan dengan
nilai PSI 2,48 dan nilai CBR tanah dasar 8 %.
Berdasarkan basil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kerusakan
disebabkan karena pada setiap periode overlay tidak di lapis dengan ATB namun
hanya menggunakan HRS saja sehingga kerusakan yang terjadi sebelumnya tidak
tertanggulangi untuk jangka panjang. Hal ini dikarenakan lapisan HRS hanya
berlungsi sebagai lapisan aus saja tidak memberikan nilai struktur yang berarti.
Naiknya angka pertumbuhan Iain lintas juga memberikan kontribusi terhadap
kerusakan pada ruas jalan tersebut. Kerusakan pada ruas jalan ini juga disebabkan
naiknya agregat halus yang terdegradasi ke permukaan, tidak meratanya pengausan
pada lapisan HRS sepanjang ruas jalan dapat menyebabkan keriting pada
permukaan.
Collections
- Civil Engineering [4192]