Analisis Daerah Rawan Kecelakaan pada Ruas Jalan Kaliurang
Date
2004Author
Rahardianto Dwi Putranto, 98511001
Alfajri Mukhtar, 98511005
Metadata
Show full item recordAbstract
Jalan kaliurang merupakan salah satu jalan alternatif menuju Solo dan
Magelang, selain merupakan satu-satunya jalan menuju tempat wisata kaliurang
jalan Kaliurang juga terdapat kampus terpadu Universitas Islam Indonesia dan
Universitas Gajahmada. Sebagai konsekuensi pergerakan lalulintas di jalan
kaliurang dari tahun ke tahun cukup tinggi dan terus mengalami peningkatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kecelakaan, mengetahui
lokasi Black Spot, mengidentifikasi lokasi black spot, dan memberikan solusi dan
masukan dalam upaya menurunkan tingkat kecelakaan yang terjadi.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data kecelakaan dari
kepolisian dan rumah sakit yang terdekat dengan jalan Kaliurang. Selanjutnya data
dianalisis untuk mengetahui angka kecelakaan, mengetahui lokasi black spot dan
mengidentifikasi lokasi blackspot serta menentukan upaya perbaikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah kecelakaan pada ruas jalan
Kaliurang Jogjakarta sepanjang 25 kilometer pada tahun 1998-2002 berjumlah 242
kasus kecelakaan dengan tingkat keparahan korban meninggal 6 %, luka berat 22
%, luka ringan 72 %. Tipe-tipe kecelakaan yang paling banyak terjadi pada ruas
jalan Kaliurang adalah tipe kecelakaan samping-samping. Jumlah kecelakaan pada
ruas jalan Kaliurang sering terjadi pada ruas jalan, yaitu sebesar 64 %. Jenis
kendaraan yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan pada ruas jalan Kaliurang
adalah kendaraan roda dua sebesar 63 %. Daerah Rawan Kecelakaan Lalulintas
pada ruas jalan Kaliurang Jogjakarta terdapat pada Km 12.5, Km 13, Km 8, Km 9,
Km 14, Km 7, Km 8.5, Km 5.5, Km 9.5, Km 14.5, Km 17, KM6, Km 7.5, Km 5, Km
10, Km 11, Km 3, Km 13.5, Km, 16, dan pada Km 19. Black Spot tertinggi pada Km
12.5 dengan tingkat kecelakaan 8.78 %. Pada lokasi Black Spot teridentifikasi
masalah yang ada adalah tingginya penyebrang jalan, membelok tanpa memberi
tanda sebelumnya atau tidak memperhatikan lingkungan sekitar terlebih dahulu dan
memotong jalan tanpa melihat kondisi laulintas, dan kurangnya rambu lalulintas
seperti rambu peringatan aktifitas pasar, rambu peringatan hati-hati, rambu
peringatan persimpangan, dan rambu peringatan tanjakan serta kurangnya lampu
penerangan. Upaya penanganan untuk menurunkan tingkat kecelakaan dengan
melengkapi rambu-rambu peringatan, membuat sarana penyebrangan jalan,dan
menambah lampu penerangan.
Collections
- Civil Engineering [4220]