dc.contributor.author | Tri Rully Martiani, 02521135 | |
dc.contributor.author | Lulik Kurniasari, 02521166 | |
dc.date.accessioned | 2020-06-29T06:51:21Z | |
dc.date.available | 2020-06-29T06:51:21Z | |
dc.date.issued | 2006 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/21807 | |
dc.description.abstract | Bengkuang merupakan tanaman merambai, berdaun majemuk yang
beranak daun tiga. Kebanyakan masyarakat mengkonsumsi umbinya sebagai
buah - buahan yang dimakan segar, dibuat rujak atu asinan. Untuk memperoleh
umbi yang baik bunga harus selalu dibuang. Umbi bengkuang biasa
dimanfaatkan pada industri dan obat- obatan.
Sebelum melakukan pengeringan, umbi bengkuang terlehih dahulu
dikupas, dipotong berbentuk slab dengan panjang 2 cm, tebal 2 cm. Setelah itu
bengkuang dimasukan ke dalam oven dengan suhu 30°C-60°C dan setiap 10
menit sekali dilakukan penimbangan sampai berat tersebut konstan.
Hasil penelitian menunjukkan semakin lama waktu pengeringan maka
kandungan air makin berkurang dan kecepatan pengeringan pun berkurang.
Semakin kecil kandungan air dalam bahan maka semakin kecil pula nilai
koefisien transfer masa. Kondisi optimum pada penelitian ini terjadi pada suhu
55°C dengan nilai koefisien transfer masa (Ky ) sebesar 0,011181 | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Menentukan Koefisien | en_US |
dc.subject | Transfer Massa Optimum | en_US |
dc.subject | Pengeringan Bengkuang | en_US |
dc.subject | Suhu 30-60°C | en_US |
dc.title | Menentukan Koefisien Transfer Massa Optimum pada Pengeringan Bengkuang pada Suhu 30-60°C | en_US |