Pengaruh Curah Hujan dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Tegal
Date
2005Author
Yuniar Kuncoro Aji, 00511122
Danny Firmansyah, 00511129
Metadata
Show full item recordAbstract
Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang timbul seiring terjadinya banjir.
Kota Tegal adalah daerah yang rawan banjir, yang memungkinkan berkembangnya
penyakit demam berdarah. Kejadian luar biasa demam berdarah sering kali terjadi pada
penduduk Kota Tegal. Inciden rate( IR ) / angka kesakitan pada Kota Tegal yang
berjumlah 24,9 sudah melampaui target nasional, yaitu < 3 / 10.000 penduduk ( Dinas
Kesehatan Kota Tegal).
Dari keadaan yang semacam ini maka dilakukan suatu analisis yang berkaitan
dengan berkembangnya penyakit demam berdarah. Diantaranya pengujian : infiltrasi
tanah, korelasi antara curah hujan terhadap laju infiltrasi. Disamping itu juga dilakukan
analisis perilaku masyarakat Kota Tegal pada kawasan yang terserang nyamuk demam
berdarah. Penelitian pada infiltrasi tanah digunakan alat uji ring infiltrometer, selanjutnya
hasil dari pengujian ring infiltrometer diolah menggunakan metode Horton. Pada pengujian
korelasi curah hujan terhadap laju infiltrasi, digunakan data hujan tahun 2004 dari Badan
Meteorologi dan Geofisika Kota Tegal. Sedangkan untuk analisis perilaku masyarakat
dibagikan kusioner pada masyarakat daerah rawan demam berdarah.
Dari analisis perilaku masyarakat didapatkan hasil bahwa walaupun pola hidup
masyarakat telah/masuk dalam kategori baik ( sadar akan bahaya demam berdarah ), serta
dari Pemerintah Daerah telah melakukan upaya pencegahan, ternyata tetap ada penderita
demam berdarah pada Kelurahan Kota Tegal, hal ini dimungkinkan oleh adanya faktor -
faktor lain yang mungkin lepas dari pengamatan peneliti. Namun sebaliknya ada beberapa
wilayah pada Kelurahan - kelurahan Kota Tegal yang pola hidup/ perilaku masyarakatnya
kurang sadar akan bahaya demam berdarah, justru hampir tidak terdapat/sedikit dijumpai
penderita demam berdarah. Sedangkan dari analisis korelasi curah hujan terhadap daya
infiltrasi didapatkan dari 12 Kelurahan yang diuji daya infiltrasinya hanya beberapa yang
menghasilkan genangan yang disinyalir merupakan salah satu tempat untuk
berkembangnya nyamuk Aedes aegypti. Namun secara keseluruhan hampir tidak
ditemukan adanya genangan air tanah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari perilaku
masyarakat tidak ditemukan korelasi dengan adanya penyakit demam berdarah, begitu pula
dengan genangan air tanah yang selama ini dikait-kaitkan dengan penyakit demam
berdarah. Dimungkinkan ada faktor - faktor lain yang mendukung penyebab terjadinya
demam berdarah.
Collections
- Civil Engineering [4205]