Show simple item record

dc.contributor.authorRafiah, Jamilatur
dc.date.accessioned2017-01-26T07:02:57Z
dc.date.available2017-01-26T07:02:57Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2177
dc.description.abstractSemarang merupakan ibukota Propinsi Jawa Tengah. Kedudukan Metropolitan Semarang dalam konstelasi regional masih sangat strategis, karena keuntungan lokasional yaitu sebagai simpul atau transit point transportasi regional. Keuntungan lokasi ini menjadikan Metropolitan, Semarang akan tetap berkembang sebagai simpul Jasa dan distribusi serta pintu gerbang menuju wilayah-wilayah lainnya. Hal ini juga didukung oleh keberadaan sarana transportasi berupa Pelabuhan Tanjung Mas yang merupakan pelabuhan sekunder dalam skala nasional. Sejak permulaan zaman, orang telah berlayar dan membuat berbagai jenis kapal untuk keperluan perdagangan, perang, dan perjalanan melintasi samudera tak dikenal menuju pulau-pulau baru. Kapal dapat digerakkan menggunakan dayung, layar, uap, atau mesin diesel, dan mempunyai struktur kayu yang unik, seperti pada galleon (kapal layar perang Spanyol abad ke-15 atau ke-16) atau lambung baja yang kokoh seperti kapal perang. Sebagai usaha pewarisan yang dianggap terbaik adalah melalui suatu wadah yang dapat mengungkapkan secara obyektif nilai budaya dan pendidikan yang mengakomodasikan dua fungsi besar berupa pameran dari obyek-obyek atau artefak yang yang terkandung dalam bidang maritime dan tempat belajar masyarakat. Masalah klasik timbul dengan adanya anggapan bahwa museum di Indonesia sebagai tempat yang kurang menarik dan membosankan, akibatnya masyarakat enggan mengunjungi museum. Sehingga dalam mendesain museum kapal ini perlu adanya peran ruangan sebagai wadah dan latar belakang yang mampu untuk memberikan kesempatan bagi obyek-obyek tersebut untuk menunjukkan nilai pentingnya, baik secara individual maupun kelompok. Sementara museum menyajikan maka pengunjung akan berinteraksi dan pada akhirnya menafsirkan. Keterkaitan ini perlu ditekankan dalam perancangan ruang pamer yang nyaman dan didukung penataan ruang luar yang rekreatif sehingga dapat menghindari kebosanan di dalam mengunjungi museum.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectMuseum Kapal Laut di Semarangen_US
dc.subjectPenekanan pada Karakteren_US
dc.subjectRuang Pamer Dalam dan Luar yang Rekreatifen_US
dc.titleMuseum Kapal Laut di Semarang: Penekanan pada Karakter Ruang Pamer Dalam dan Luar yang Rekreatifen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record