Fenomena Perubahan Karakteristik Puncak Banjir Karena Perubahan Tata Guna Tanah Sekitar Sungai Klanduan (Studi Kasus Kawasan Kampus Terpadu UII)
Abstract
Perubahan tata guna lahan yang terjadi pada daerah sekitar kampus Universitas
Islam Indonesia menjadikan hal yang menarik minat peneliti untuk mengadakan
penelitian tentang perubahan yang terjadi pada daerah sekitar Kampus terpadu UII.
Dengan adanya pembangunan yang bertambah seperti bangunan kost, warung, kantor
dan masih banyak lagi lainnya apakah akan berpengaruh besar terhadap tata guna lahan
dan siklus hidrologi yang terjadi diderah Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia.
Kemudian sebagai langkah awal pelaksanaan penelitian ini adalah mencari data
sekunder berupa Data curah hujan, Data kontur daerah Kaliurang dari Balai Sumber
Daya Air Propinsi DIY dan Data peta Sungai Klanduan tahun 1989, data peta Sungai
Klanduan tahun 2003, peta DAS (Daerah Aliran Sungai) dari BPN (Balai Pertanahan
Nasional). Peneliti mencari parameter-parameter yang mempengaruhi perubahan air
limpasan (runoff) yang terjadi di daerah aliran sungai Klanduan dari tahun 1989
(sebelum Kampus Terpadu dibangun) dan tahun 2003 (sesudah Kampus terpadu
dibangun), untuk analisa tata guna lahan peneliti menggunakan softwere GIS
(Geography Information System) dan untuk analisa frekuensi dan probabilitas Intensitas
Hujan digunakan metode Maksimum Gumbel dilanjutkan dengan analisis lengkung IDF
(Intensity Duration Frequency) yang membandingkan ketiga rumus intensitas hujan
yaitu rumus Thalbot, Sherman dan Ishiguro. Besar air limpasan diperoleh dari dua
Metode yaitu Metode Rasional dan Metode Mononobo.
Dari hasil penelitian di kawasan DAS Klanduan perubahan tata guna lahan dari
tahun 1989 sampai tahun 2003 mempengaruhi siklus hidrologi. Hal ini mengakibatkan
bertambahnya penduduk di kawasan DAS Klanduan sehingga mengakibatkan
berubahnya tata guna lahan di daerah kawasan DAS Klanduan yang menyebabkan
berubahnya pula daya resap tanah terhadap air hujan yang jatuh. Hal ini juga
mempengaruhi besarnya air yang melimpas pada saat terjadi hujan di kawasan tersebut.
Dari hasil penelitian di kawasan DAS Klanduan perubahan tata guna lahan dari tahun
1989 sampai tahun 2003, terjadi kenaikan air limpasan pada DAS Klanduan tahun 2003
dari DAS Klanduan tahun 1989. Dalam perhitungan ini kami memperhitungkan periode
ulang 2 tahun, 5 tahun, 20 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Hal ini dapat dilihat terhadap
debit limpasan yang didapatkan , dengan Metode Rasional pada tahun 1989 debit
limpasannya adalah 17,601 m³/det dan Pada tahun 2003 adalah 19,738 m³/det.
Sedangkan dengan Metode Mononobo debit limpasan yang terjadi pada tahun 1989
adalah 61,741 m³/det dan pada tahun 2003 adalah 68,308 m³/det. Akhir penelitian kami
menyimpulkan bahwa terjadi kenaikan puncak banjir dari tahun 1989 sampai tahun
2003.
Collections
- Civil Engineering [4194]