Arsitektur Narasi Hikayat Potjut Muhammat dan Hikayat Meukuta Alam Sebagai Inspirasi pada Perancangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa di Aceh Timur
Abstract
Sebuah kaiya arsitektur dapat berasal dari konsep dan metode yang bermacam-macam.
Salah satunya adalah tema arsitektur narasi, yaitu mewujudkan sebuah karya
arsitektur melalui karya-karya sastra seperti, puisi, cerita, lukisan, dan laai-Iain.
Perwujudan karya arsitektur ini dicapai dengan mengerti akan arti dan makna yang
disampaikan melalui karya sastra tersebut atau melalui cerita-cerita yang menampilkan
makna arsitektur yang coba disampaikan oleh penulisnya. Tanpa disadari ternyata
beberapa karya sastra dapat menjadi ilham dan inspirasi bagi perancang dalam
mewujudkan sebuah karya arsitektur yang dinamis dan kreatif seperti cerita 'Romeo
dan Juliet', 'Virgil'-Odyssey, 'Homeric'-Yunani, dan lain sebagainya.
Pada tesis ini dicoba untuk menggali dua buah karya sastra berjenis epic yang
berasal dari Aceh yaitu Hikayat Potjut Muhammat dan Hikayat Meukuta Alam. Kedua
hikayat ini dinilai memberi pesan akan makna arsitektur di dalamnya sehingga dapat
dijadikan sebagai inspirasi untuk mewujudkan sebuah karya arsitektur. Pada Hikayat
Meukuta Alam saJah satunya berisi tentang bangunan istana Dalam Kerajaan Aceh yang
sudah musnah sejak abad ke-18 dan Hikayat Potjut Muhammat berisi tentang
pengalaman terhadap lingkungan rumah tradisional Aceh. Perwujudan bentuk-bentuk
dari kedua hikayat tersebut diperoleh dengan metoda rekonstruksi arsitektural yang
kreatif baik dengan caranyata, kias, ataupun metafora.
Sebagai kasus pada tesis ini adalah kawasan pelabuhan Kuala Langsa di Aceh
Timur yaitu bangunan terminal penumpang kapal laut tanpa mengabaikan konteks
kawasannya. Pemilihan ini didasarkan atas relevansi terhadap isi hikayat tersebut.
Permasalahan yang dimunculkan di sini adalah bagaimana bangunan terminal
penumpang kapal laut ini dapat menampilkan pesan arsitektur dalam kedua hikayat
tersebut sehingga dapat menampilkan suasana yang setidaknya hampir sama dengan
keadaan masa lampau seperti yang dialami oleh orang pada masa itu, tetapi tidak
mutlak hanis sama karena ada aspek-aspek perancangan yang mendapat penambahan
kreasi dan imajinasi yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Collections
- Architecture [3658]