| dc.description.abstract | Getaran tanah akibat gempa bumi yang kuat berpotensi menimbulkan
kerusakan struktur tanah maupun kerusakan struktur bangunan yang berada
di atasnya. Kerusakan-kerusakan struktur bangunan akibat gempa dapat
dikurangi dengan mendesain struktur sesuai dengan prinsip-prinsip bangunan
tahan gempa. Perancangan struktur tahan gempa pada prinsipnya adalah
pengendalian simpangan yang meliputi "relative displacement" dan "inter story
drift". Perancangan struktur tahan gempa harus memperhatikan karakteristik
beban gempa, dimana beban gempa merupakan beban dinamik yang nonharmonik
dan non-periodik.
Sebuah allernatif yang dapat ditempuh untuk mengurangi simpanganyang
dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan tersebut adalah dengan
penggunaan alat-alat peredam tambahan. Karena redaman berfungsi melesapkan
energi, maka hal tersebut akan memperkecil respon struktur.
Tugas akhir ini mempresentasikan penggunaan peredam tambahan
"Magnetorheological (MR) Damper" ganda dengan kapasitas bervariasi, yaitu
4,5-25,5 kip/(in/sec), 9-21 kip/(in/sec), 13,5-16,5 kip/(in/sec), dan 15-15
kip/(in/sec). Untuk mendapatkan penempatan efektif sepasang "MR Damper",
dilakukan percobaan dengan 33 variasi penempatan pada model bangunan geser
bertingkat tiga, kemudian dibandingkan dengan struktur tanpa redaman
tambahan (hanya redaman dalam struktur).
Proses analisis dinamik dilakukan dengan menggunakan program
komputer yang merupakan aplikasi dari fasililas program MATLAB untuk
mengolah data dan Microsoft Excel untuk mengolah grafik. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa penempatan efektif 2 "Magnetorheological Damper" adalah
pada tingkat tiga. | en_US |
