Show simple item record

dc.contributor.authorIrma Yunita, 01512219
dc.date.accessioned2020-06-25T11:20:22Z
dc.date.available2020-06-25T11:20:22Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21715
dc.description.abstractJogjakarta merupakan salah satu kota yang perkembangan kehidupan masyarakatnya cenderung bergerak menuju post-metropolis yang sangat memperhatikan penampilan atau bahkan penampilan menjadi sesuatu yang sangat esensial bagi perilaku interaksi sosial dalam hal ini masyarakat menjadi peluang dalam pengembangan bisnis layanan jasa Spa. Dalam tinjauan lain, memiliki kondisi fisik dan mental yang sehat merupakan harapan setiap manusia. Pola kehidupan modern terutama di kota-kota besar menuntut produktivitas tinggi sehingga melampaui batas kemampuannya yang menimbulkan ketegangan jasmani dan rohani. Untuk itu diperlukan sarana pewadahan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kebugaran dan relaksasi sehingga dapat mengatasi ketegangan jasmani dan rohani tersebut. Didalam Spa terdapat kegiatan utama berupa terapi kesehat dan menenangkan pikiran dengan menawarkan kenyamanan lingkungan yang alami. Hal ini menjadi potensi dalam pengembangan bisnis Spa Di Jogjakarta. Pertumbuhan kebutuhan layanan jasa SPA di Jogjakarta dalam perkembangnnya juga diiringi oleh di tumbuhnya pesaing. Salah satu cara adalah melalui peningkatan kualitas layanan baik fisik dan non fisik. Trend kembali ke alam (back to nature) telah menjadi bagian gaya hidup kosmopolitan di berbagai belahan dunia, termasuk kota Jogjakarta. Penerapan Konsep SuasanaPedesaan pada Pengolahan Ruang dan Bentuk bangunan yang diambil dalam konsep ini sangat tepat mengingat kondisi lingkungan perkotanl yang semakin buruk, kemacetan jalan yang semakin bertambah dan tekanan beban pekerjaan di kantor atau di mengakibatkan banyak warga kota terkena stres dan suasana relaksasi inilah yang mereka cari. Sebagai dasar perancangan bangunan ini yang antara lain pemanfaatan material alam, ijuk sebagai penutup atap dan struktur kayu sebagai struktur atap dengan batang kelapa sebagai kolom. Material alam lainnya yang digunakan yaitu batu bata ekspos, batu alam dan kayu sebagai dinding bangunan, serta batu alam, batu krikil dan kayu sebagai penutup lantai. Mengadopsi suasana pedesaan ke dalam suasana lingkungan Spa yang antara lain : halaman yang luas, masa bangunan yang relatif kecil-kecil dan berdekatan, sirkulasi pedesaan yang berkelak-kelok dan jalan setapak, menggunakan alat relaksasi secara alami yaitu berupa kricikan air sebagai terapi pikiran, bunga mawar dan melati sebagai aroma terapi, dan batu krikil sebagai terapi refleksi kaki sebelum melakukan kegiatan Spa. Dalam situasi seperti itulah suasana yang dibutuhkan untuk mencapai proses relaksasi yang maksimal dan yang banyak diinginkan pengunjung.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSpa di Jogjakartaen_US
dc.subjectPenerapan Konsepen_US
dc.subjectSuasana Pedesaanen_US
dc.subjectPengolahan Ruang dan Bentuk Bangunanen_US
dc.titleSpa di Jogjakarta Penerapan Konsep Suasana Pedesaan pada Pengolahan Ruang dan Bentuk Bangunanen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record