Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO - 9002 pada Pekerjaan Beton Bertulang (Penelitian pada Proyek Gedung Fakultas Psikologi UNDIP Semarang)
Date
2000Author
Agus Syarif Hilmi, 89310085
Muhammad Fathu Suhaili, 90310069
Metadata
Show full item recordAbstract
Evaluasi pelaksanaan ISO-9002 bagi perusahaan jasa kontruksi yang telah
memiliki sertifikat ISO-9002 memiliki dua arti penting. Pertama yaitu perusahaan
dapat mengetahui status atau tingkat penerapan ISO-9002 di perusahaannya,
dengan demikian perusahaan dapat mengadakan perbaikan secara
berkesinambungan ("contmous improvement") terhadap sistem mutu yang telah
dimiliki. Kedua yaitu sebagai antisipasi awal terhadap pelaksanaan audit mutu
ekstemal yang setiap enam bulan sekali dilakukan oleh lembaga pemberi sertifikat
ISO-9002. Evaluasi pelaksanaan ISO-9002 dapat dilaksanakan dengan cara
meneliti pelaksanaan elemen-elemen mutu di proyek dengan Prosedur atau
Rencana Mutu yang telah ditetapkan lebih dahulu sebelum pelaksanaan proyek.
Dalam Tugas Akhir ini dilakukan penelitian terhadap tingkat pelaksanaan ISO-
9002 di Proyek Fakultas Psikologi UNDIP Semarang, sebuah proyek yang
dikerjakan oleh PT. Waskita Karya cabang Semarang. Metode penelitian
dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan meneliti tingkat kesesuaian
antara Catatan Mutu yang merupakan dokumentasi pelaksanaan mutu di proyek
dengan Rencana Mutu proyek. Cara kedua dilakukan dengan meneliti kesesuaian
antara Rencana Mutu proyek dengan Prosedur Mutu PT. Waskita Karya. Tingkat
kesesuaian tersebut dikelompokkan dengan rata-rata skor untuk pelaksanaan
setiap elemen mutu. Skor sepuluh menunjukkan bahwa elemen mutu sudah
dilaksanakan dengan efektif, skor lima sampai sepuluh menunjukkan pelaksanaan
elemen mutu belum efektif dan masih perlu peningkatan, kemudian skor di bawah
lima menunjukkan bahwa pelaksanaan elemen mutu tidak memuaskan. Dan hasil
penilaian terhadap tujuh elemen mutu ISO-9002 yang berkaitan dengan pekerjaan
beton bertulang di Proyek Fakultas Psikologi UNDIP Semarang, ternyata
menunjukkan bahwa dan tujuh elemen yang diteliti empat elemen diantaranya
telah dilaksanakan dengan efektif. Elemen tersebut adalah elemen Rencana Mutu,
elemen Identifikasi dan Mampu Telusur Produk, elemen Pengendalian Proses dan
elemen Pengendalian Produk yang tidak sesuai. Sedangkan tiga elemen yang lain
yaitu elemen Pembelian, elemen Inspeksi dan Pengujian serta elemen Audit Mutu
Internal masih ditemukan beberapa penyimpangan yang menyebabkan elemen-elemen tersebut belum berjalan dengan
efektif.
Collections
- Civil Engineering [4192]