Stabilitas Lereng dan Biaya Alat Berat pada Penggalian Tanah ( Studi Kasus di Proyek Kampus D 3 Ekonomi UII Yogyakarta)
Date
2002Author
Lalu Ardian Bagus Nugroho, 97511143
Sri Wahyuni, 97511210
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam melaksanakan penggalian tanah untuk pondasi dan basement
dengan kedalaman yang dalam, kemiringan galian harus diperhitungkan. Galian
yang dilakukan secara vertikal atau memiliki sudut yang besar akan rawan
terhadap terjadinya longsor apalagi bila jenis tanah yang digali memiliki koefisien
gesek yang rendah. Analisis stabilitas tanah pada permukaan yang miring ataupun
vertikal ini, biasanya disebut dengan analisis stabilitas lereng. Dalam
melaksanakan penggalian ini dibutuhkan alat berat yang sesuai dengan kondisi
pekerjaan yang bersangkutan. Hal ini tidak dapat dihindari lagi, mengingat
pemanfaatan tenaga manusia secara manual dengan alat-alat konvensional sudah
tidak efisien lagi dan dengan menggunakan alat berat dapat mempercepat
pekerjaan galian yang dilakukan. Disamping itu penggunaan alat berat harus
dilakukan seefisien mungkin sehingga tidak memperbesar pengeluaran biaya dari
pihak kontraktor karena alat yang digunakan biasanya dipinjam oleh pihak
kontrakator. Alat berat yang digunakan untuk penggalian pondasi dan basement
adalah excavator jenis back hoe dan power shovel dengan alat angkut dumptruck.
Terkait dengan hal diatas maka perlu dilakukan penelitian mengenai stabilitas
lereng dengan menggunakan metode irisan untuk menentukan sudut yang aman
untuk galian pondasi dan basement dan mencari alat berat yang tepat untuk
penggalian serta menghitung biaya operasional alat berat yang digunakan.
Penelitian ini mengambil studi kasus di Proyek Pembangunan Kampus D 3
Ekonomi UII. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan sudut yang aman untuk
dilakukan penggalian yaitu 60° dengan menggunakan alat berat excavator jenis
backhoe 1 unit dan 2 unit dump truck dengan biaya total sebesar Rp 41.540.000
dan pekerjaan selesai dalam waktu 26 hari.
Collections
- Civil Engineering [4192]