dc.contributor.author | Dwi S. Ningrum, 96340079 | |
dc.date.accessioned | 2020-06-23T06:33:27Z | |
dc.date.available | 2020-06-23T06:33:27Z | |
dc.date.issued | 2001 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/21637 | |
dc.description.abstract | Autisme merupakan suatu penyakit mental yang belum diketahui faktor
penyebabnya dan mengakibatkan penderitanya mengalami gangguan di dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Penderita Autisme ini memiliki
karakteristik perilaku khusus sehingga dalam pembinaannya memerlukan wadah yang
spesifik. Dalam telaah ini akan dibahas bagaimana tata ruang luar dan dalam yang
dapat mendukung proses pembinaannya, khususnya dalam pengawasan /kontrol
keamanan.
Adapun metode pembahasan yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
di atas adalah dengan menganalisis kegiatan pembinaan anak autistik, analisis
perilaku penderita dan analisis kondisi keadaan site.
Dari analisis tersebut diperoleh konsep tata ruang luar dan tata ruang dalam, yakni
pola organisasi ruang dalam dan luar adalah cluster dengan sirkulasi antar bangunan
yang berupa selasar dan tata ruang pembinaan yang menggunakan elemen bangunan
yang berupa bukaan-bukaan tanpa kaca yang perletakkannya tidak dapat dicapai oleh
penderita dengan pemberian peredam dan partisi berupa sponges pada sekujur dinding
untuk menghindarkan anak dari kebisingan dan cidera akibat tantrum. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Pusat Rehabilitasi | en_US |
dc.subject | Pendidikan Khusus | en_US |
dc.subject | Bagi Anak Autisme di Yogyakarta | en_US |
dc.subject | Penekanan pada Pengolahan Tata Ruang | en_US |
dc.subject | Mewadahi Kegiatan | en_US |
dc.subject | Pembinaan Penderita Autisme | en_US |
dc.title | Pusat Rehabilitasi dan Pendidikan Khusus Bagi Anak Autisme di Yogyakarta Penekanan pada Pengolahan Tata Ruang yang Mewadahi Kegiatan Pembinaan Bagi Penderita Autisme | en_US |