dc.description.abstract | Salah satu penciptaan Allah yang bersifat primordial adalah waktu. Waktu yang
dipercaya titik permidaannya saat penciptaan alam semesta, menjadi sebuah entitas yang
melekat dengan ruang kosmos itu sendiri. Totalitas waktu dipahami dan dipercaya
mamisia ke dalam dua macam konstruksi waktu yang kontradiksi. Mitologi Hindu yang
memahami waktu bersifat siklus, sangat berbeda bila kita bandingkan dengan pemikiran
Barat maupun dalam Islam sendiri, yang memahami bahwa konstruksi waktu itu bersifat
linear.
Pada penulisan ini, abstraknya waktu diupayakan untuk direpresentasikan ke
dalam ekspresi ruang-ruang galeri. Melalui pergerakan ragawi dalam runtunan ruang-ruang
dalam galeri, simbolisme kontradiksi waktu dalam ekspresi ruang-ruang pamernya
diharapkan dapat diinterpretasi oleh pengamat.
Pergerakan ragawi ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu melalui kerangka alur
gerak dan kerangka tempat. Kedua kategori tersebut selanjutnya dianalisis berdasarkan
aspek topologis untuk mendapatkan properti-propertinya dalam tiga batasan : bentuk,
batas, dan orientasi. Properti-properti hasil analisis tersebut kemudian dikomposisikan
dalam tiga kisaran : skala, relasi antara alur gerak dan tempat, runtunan pergerakan.
Keseluruhan proses analisis ditujukan pada beberapa obyek bangunan yang dapat
dikategorikan dalam alur gerak dan tempat. Pada akhirnya kesemua itu merupakan alat
untuk mencapai tujuan merepresentasikan kontradiksi konstruksi waktu ke dalam
konsep-konsep perancangan sebuah galeri seni rupa kontemporer. Kontradiksi yang
memaparkan progresivitas linearitas waktu menuju sebuah klimaks, dan siklikalitas
waktu yang berdaur, yang mana klimaks bukanlah sesuatu yang signifikan. | en_US |