Pusat Kebudayaan Jepang di Jogjakarta Estetika Ruang Arsitektur Jepang Dalam Nilai Spiritual Zen Buddhism
Abstract
Pendirian sebuah Pusat Kebudayaan Jepang di Jogjakarta yang merupakan suatu
upaya yang terorganisasi dalam melaksanakan semua aktivitas-aktivitas budaya yang dalam
hal ini adalah budaya Jepang sangat dibutuhkan di kota Jogjakarta saat ini maupun di masa
mendatang.
Konsep perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan Jepang di Jogjakarta ini
adalah dengan mewujudkan suatu bangunan yang mampu mencerminkan konsep arsitektur
Jepang dengan tetap beradaptasi dengan alam Indonesia melalui penciptaan tata ruang
(dalam dan luar) yang menimbulkan rasa 'tempat' budaya yang dipelajari yaitu budaya
Jepang.
Estetika ruang arsitektur Jepang pada bangunan Pusat Kebudayaan Jepang ini
adalah dengan menanggapi ide 'kekosongan' dan 'kehampaan' dalam ruang Jepang menjadi
sesuatu yang dinamis. Ide ruang seperti ini dicapai dengan bentuk-bentuk geometris dasar
yang sederhana menjadi suatu bentuk yang indah dan menarik.
Pendekatan nilai spiritual Zen Budhism dalam arsitektur Jepang sesuai dengan jiwa
Zen yang mengajar tentang harmoni, tentang keseimbangan, tentang keheningan yang indah,
selain itu sikap arsitektur Jepang yang sangat hormat terhadap alam, maka dalam
menciptakan suatu ruang arsitektural yang didasarkan pada nilai spiritual Zen Budhism, harus
memperhatikan unsure-unsur kesederhanaan, kepolosan, kelurusan, dan ketenangan batin
yang diungkapkan oleh alam. Dalam realisasinya pada perancangan bangunan Pusat
Kebudayaan Jepang di Jogjakarta ini adalah dengan penataan ruang dalam dan ruang luar
sedapat mungkin serasi dengan alam dan didukung oleh citra visual yang mencerminkan nilai
spiritual Zen Budhism tentang kesederhanaan, kepolosan, kelurusan, dan ketenangan batin.
Misalnya dengan pengadaptasian bentuk-bentuk alam pada bangunan, memasukkan unsure
eksterior ke ruang dalam dan meletakkan unsure interior pada ruang luar.
Collections
- Architecture [3656]