Gamelan Centre di Jogjakarta Arsitektur Organik sebagai Konsep Dasar Pembentuk Penampilan Bangunan
Abstract
Jogjakarta sebagai kota seni dan budaya juga kota pelajar memiliki
potensi sumber daya manusia yang potensial. Sebagai kota budaya di
Jogjakarta telah tersebar komunitas-komunitas atau kelompok-kelompok
kecil dalam mencurahkan kreatititas mereka lewat bermain musik,
khususnya musik tradisional. Komunitas-komunitas tersebut tidak hanya
datang dari generasi tua saja dan tidak sedikit generasi muda yang ikut
berpartisipasi didalamnya, bahkan dari mancanegara. Tumbuh suburnya
perkembangan musik gamelan ini perlu ditunjang dengan adanya fasilitas
yang mewadahinya seca khusus.
Untuk mewadahi kegiatan tersebut dibutuhkan tempat yang
representatif sebagai pusat kegiatan gamelan. Gamelan Centre adalah
wadah yang tepat untuk mewadahi berbagai aktifitas yang berkaitan
dengan gamelan baik itu berupa kegiatan pelatihan-pelatihan, kegiatan
pengkajian maupun pementasan secara live.
Gamelan Centre dalam perancangannya menerapkan konsep
Arsitektur Organik yang selaras dengan tugas yang diemban bangunan,
dimana pemecahan masalah arsitektur dilakukan dengan memusatkan
perhatian pada hubungan bagian bangunan dengan alam yang berada
di sekitamya. Pemanfaatan material-material pembentuk bangunan
didominasi oleh material alam yang ditampilkan dalam fisik bangunan
dengan apa adanya.
Perancangan bangunan Gamelan Centre secara menyeluruh
menerapkan kesedemanaan, keharmonisan dan menyatu dengan alam.
Dimana bangunan sebagai elemen natural merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan landscape. Elemen-elemen arsitektur seperti material,
warna, tekstur dan gubahan massa merupakan bagian yang terikat satu
dengan yang lain dalam membentuk rancangan penampilan bangunan
secara keseluruhan.
Collections
- Architecture [3658]