Show simple item record

dc.contributor.authorDenni Utoro, 97512009
dc.date.accessioned2020-06-22T03:01:36Z
dc.date.available2020-06-22T03:01:36Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21597
dc.description.abstractJalan layang di Janti, Depok, Sleman dibangun sebagai usaha untuk memperlancar lalu lintas yang terdapat di sana. Seperti yang terjadi di kota-kota besar lainnya, ruang di bawah jalan layang tersebut setelah atau pasca pembangunannya akan menjadi lost space (ruang yang kurang dimanfaatkan dan ruang yang tidak berpenghuni). Sementara anak jalanan yang tinggal dan hidup di jalanan mengalami setiap kejadian di jalan dan jalanan sebagai rumah mereka.Tidak jarang mereka memanfaatkan ruang di bawah jembatan layang sebagai tempat tinggal mereka, sehingga mengapa ruang tersebut tidak dirancang dan dimanfaatkan saja untuk mereka, agar dapat bermanfaat dan berfungsi secara maksimal. Caligula adalah sebuah lakon teater yang termasuk teater absurd, karya Albert Camus Jalan cerita dari teater ini mempunyai kesamaan dengan jalan kehidupan anak Jalanan. Makna dari teater ini yang dijadikan landasan perancangan dan perencanaan dalam mendesain klinik dan tempat singgah anak jalanan, dengan tidak meninggalkan faktor-faktor teknis yang mempengaruhinya, yaitu getaran dan kebisingan. Makna dan teater ini yang akan diterjemahkan ke dalam pembentukkan space (ruang) yang merespon kehidupan dan anak jalanan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKlinik dan Tempat Singgahen_US
dc.subjectAnak Jalananen_US
dc.subjectBawah Jembatan Layang Janti Jogjakartaen_US
dc.subjectlnterpretasi Spatialen_US
dc.subjectMaknaTeater Caligulaen_US
dc.titleKlinik dan Tempat Singgah Anak Jalanan di Bawah Jembatan Layang Janti Jogjakarta lnterpretasi Spatial MaknaTeater Caligulaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record