Evaluasi Keterlambatan Proyek dengan Percepatan Waktu pada Pekerjaan Beton Bertulang ( Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Central Operating Theatre Tahap III RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta )
Date
2003Author
Maulana Fahrizal Zulkarnaen, 94310062
Arif Wahyu Haryadi, 94310280
Metadata
Show full item recordAbstract
Keterlambatan merupakan sebuah resiko dan sebuah proyek
konstruksi, seperti yang terjadi pada proyek pembangunan gedung
Central Operating Theatre Tahap III RSUP Dr. Sardjito. Proyek
tersebut dimulai tanggal 23 Juni 2000 dan direncanakan berakhir
pada tanggal 25 November 2000, tetapi pada kenyataannya proyek
baru terselesaikan pada tanggal 1 Maret 2001 atau terlambat 96
hari.
Untuk mengurangi keterlambatan diadakan usaha percepatan
dengan menambah waktu kerja. Waktu yang digunakan untuk
percepatan adalah hari Minggu, hari libur dan mengadakan lembur
3 jam sehari. Percepatan dilakukan pada pekerjaan beton
bertulang yaitu pengecoran dan bekisting. Analisis biaya yang
dihitung adalah biaya upah tenaga kerja langsung. Pekerjaan beton
bertulang diambil sebagai obyek percepatan mengingat pekerjaan
ini relatif lebih banyak menyerap waktu dan anggaran biaya
disamping itu pekerjaan beton bertulang rawan terhadap
keterlambatan waktu.
Percepatan dimulai sehari setelah durasi rencana proyek
berakhir yaitu pada tanggal 26 November 2000. Dengan
melakukan lembur 3 jam per hari dan penambahan waktu kerja
menjadi 7 hari dalam seminggu proyek dapat berakhir pada tanggal
11 Januari 2001.
Metode ini dapat mengurangi keterlambatan dari yang semula
terlambat 96 kalender hari menjadi terlambat 47 hari kalender atau
mempersingkat waktu sebanyak 49 hari kalender. Dari segi biaya
metode percepatan ini mengurangi kerugian sebesar Rp.
10.531.132,-
Collections
- Civil Engineering [4205]