dc.description.abstract | Dua dasawarsa lalu, mungkin, tak banyak orang yang menduga bahwa stasiun
teve swasta akan menjamur seperti sekarang ini. Alhasil, tak banyak orang yang
mau menginvestasikan dananya di bidang pendidikan pertelevisian. Akibatnya,
yang terjadi sekarang ini, saling "bajak" karyawan menjadi tak terhindarkan. Untuk
mengimbangi kebutuhan akan tenaga ahli yang berkompeten di bidang penyiaran
ataupun pertelevisian perlu didirikan lagi sebuah sarana pendidikan bagi orang-orang
yang ingin bergerak di bidang penyiaran.
Teknologi di bidang penyiaran semakin berkembang dengan pesat. Setiap
peralatan keluar dengan model baru dengan teknologi baru pula, untuk menjawab
semua tantangan tersebut perlu kiranya didirikan sebuah sarana pendidikan publik
yang bergerak dibidang multimedia penyiaran. Sekolah Tinggi Multimedia
Penyiaran mungkin adalah salah satu jawaban. Sekolah tinggi ini nantinya akan
menaungi kegiatan penyiaran televisi.
Dalam dunia penyiaran, tidak akan pernah lepas hubungannya dengan manusia,
baik itu yang berkenaan dengan dimensi maupun dengan ruang yang digunakan
untuk memfasilitasi kegiatan penyiaran. Dalam arsitektur juga terdapat sebuah
teori yang erat kaitannya dengan dimensi manusia yaitu Human Scale. Didasari
hal tersebut maka digunakan konsep Human Scale sebagai pedoman dari
perancangan bangunan.
Human scale dapat ditinjau dari segi fisiologis dan psikologis. Dalam konsep
human scale terdapat beberapa cara pencarian ide, gagasan tentang ukuran dan
pola pembentuk ruang daiam sebuah bangunan, salah satunya dengan teori
antopometrik. Berdasarkan teori antopometrik nantinya akan dikembangkan dan
disesuaikan dengan rancangan bangunan Sekolah Tinggi Multimedia Penyiaran. | en_US |