dc.description.abstract | Dengan adanya beberapa industri batik di DI Yogyakarta dapat
memberikan beberapa dampak pada masyarakat serta lingkungannya. Dampak
positif, yaitu terbukanya lapangan kerja, meningkatnya taraf hidup masyarakat,
dan dampak negatif yaitu berkembangnya industri batik akan diiringi oleh
meningkatnya produk samping yang berupa limbah yang hanya jika dibiarkan
akan merugikan bagi manusia dan lingkungan hidup, termasuk tanah, air, dan
udara di sekitar daerah industri. Tingginya konsentrasi COD (Chemical oxygen
demand) dan TSS (Total Suspended Solids), Warna pada limbah cair industri batik
dinilai perlu untuk dibuat suatu pengolahan alternatif yaitu reaktor
aerokarbonfilter, Reaktor aerokarbonfilter merupakan reaktor kombinasi dari
proses aerasi, adsorpsi dan filtrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah reaktor aerokarbonfilter dapat menurunkan konsentrasi COD,
TSS, dan Warna pada limbah batik, serta mengetahui besar penurunan dan
efisiensi penurunan konsentarsi COD, TSS, dan Warna.
Metode penelitian yang dilakukan yaitu Proses aerasi dengan
menggunakan tipe multiple tray aeration, proses adsorpsi dengan menggunakan
arang aktif dan pasir zeolit dan proses filtrasi dengan menggunakan pasir kuarsa,
Variasi penelitian terdapat pada jenis media adsorpsi yaitu arang aktif dan pasir
zeolit. Pada penelitian ini akan dilakukan dua kali percobaan dengan
menggunakan reaktor aerokarbonfilter. Percobaan I dengan menggunakan proses
aerasi, adsorpsi dengan media arang aktif, dan filtrasi, sedangkan percobaan II
dengan menggunakan proses aerasi, adsorpsi dengan media pasir zeolit, dan
filtrasi. Dari data hasil percobaan I dan II akan dilihat besarnya penurunan
konsentrasi dan efisiensi penurunan untuk parameter COD, TSS, dan Warna
dengan menggunakan reaktor aerokarbonfilter.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data untuk
Parameter COD dan Warna pada percobaan II dengan media adsorpsi pasir zeolit
memiliki kualitas effluent yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat pada konsentrasi
effluent pada menit ke 0 memiliki konsentrasi 41,35 mg/L untuk parameter COD
dan 0 PtCo untuk effluent parameter warna. Untuk parameter TSS pada percobaan
I memiliki kualitas effluent yang sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan
percobaan II. Hal ini dapat dilihat pada data pada percobaan I untuk tiap menitnya
memiliki konsentrasi yang lebih kecil daripada percobaan II.
Kata kunci: COD (Chemical oxygen demand), TSS (Total Suspended Solids),
Warna, limbah batik, reaktor aerokarbonfilter. | en_US |