Show simple item record

dc.contributor.authorIlex Abdullah, 92310176
dc.contributor.authorSri Wihartini, 92310309
dc.date.accessioned2020-06-15T01:18:35Z
dc.date.available2020-06-15T01:18:35Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21359
dc.description.abstractSebagaimana telah diketahui bersama bahwa rumah merupakan kebutuhan pokok manusia. Perumahan dianggap sebagai pembawa perubahan sosial, ekonomi dan geografi perkotaan. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka pembangunan perumahan haras dikembangkan secara lebih terarah dan terpadu dengan memperhatikan jumlah penduduk, lingkungan serta pembiayaannya. Pada sebuah proyek faktor biaya sangat penting apalagi dalam sebuah pembangunan proyek perumahan, yang pembayarannya melalui angsuran KPR-BTN dan melalui penerimaan uang muka dan biaya proses. Dalam Tugas Akhir ini kami mengadakan evaluasi tentang pembayaran uang muka dan biaya proses yang dibagi dalam empat macam variasi, yaitu jika penerimaan uang muka dan biaya proses terjadi pada bulan ke-1, ke-4, ke-7 dan ke-12. Penelitian ini dilakukan pada proyek perumahan Bumi Wirabaru di Kabupaten Pekalongan dengan tipe RSS/36 dan RS/36. Untuk menilai sebuah proyek itu layak atau tidak kami menggunakan dua analisis yaitu analisis pasar dan analisis finansial. Analisis pasar bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perumahan dapat terserap oleh masyarakat. Sedangkan untuk analisis finansial kami menggunakan empat macam metode yaitu tingkat pengembalian investasi (TPI), tingkat pengembalian modal sendiri (TPMS), break event point (BEP) dan net present value (NPV). Dari keempat macam metode tersebut dapat dilihat apabila TPL TPMS dan NPV lebih besar dari 0 maka proyek tersebut dikatakan layak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk analisis pasar pembangunan proyek perumalian sebanyak 437 unit laku terjual, sedangkan untuk analisis finansial jika penerimaan uang muka dan biaya proses terjadi oada bulan ke-1, ke-4, ke7 masih layak atau untung, tetapi jika penerimaan uang muka dan biaya proses terjadi pada bulan ke-12 proyek sudah tidak layak lagi atau rugi. Ini berarti waktu penerimaan uang muka dan biaya proses sangat berpengaruh terhadap kelayakan proyek.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStudi Analisisen_US
dc.subjectInvestasi Pembangunan Perumahanen_US
dc.subjectPembangunan RS dan RSSen_US
dc.subjectKabupaten Pekalonganen_US
dc.titleStudi Analisis Investasi Pembangunan Perumahan (Studi Kasus pada Pembangunan RS dan RSS di Kabupaten Pekalongan)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record