Pemanfaatan Urine Sapi dan Lumpur (Sludge) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sewon Bantul sebagai Pupuk Organik Cair dengan Metode Fermentasi
Abstract
Sebagai produk samping dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Sewon
adalah berupa lumpur organik yang dihasilkan pada salah satu proses pengolahan
air limbah. Lumpur tersebut kaya akan bahan-bahan organik karena berasal dari
air limbah domestik yang diproses secara biologi. Namun selama ini lumpur
tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal. Pada penelitian ini digunakan
lumpur dari Sludge Drying Bed pada IPAL Sewon Bantul dan Urine sapi untuk
pembuatan pupuk organic cair. Penelitian ini dilakukan pada kondisi anaerobik
dengan variasi bahan urine sapi : lumpur , dengan perbandingan 100 : 0 , 90 : 10 ,
80 : 20. 70 : 30 untuk menemukan kadar urine sapi dan kadar lumpur yang
optimal dalam pembuatan pupuk organik berkualitas baik dan untuk mengetabui
lama kematangan fermentasi. Pupuk organik cair menjadi salah satu alternatif
untuk mengolah limbah padat organik dan limbah cair, sehingga menghasilkan
suatu produk akhir yang lebih bernilai dan dapat dikembangkan dengan pesat.
terutama oleh mereka yang lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan, karena
proses ini dipandang sebagai alternatif terbaik dalam manajemen pengelolaan
limbah padat dan cair. Selain itu dapat dilakukan secara manual proses ini relatif
mudah untuk dilakukan dan memungkinkan untuk dipasarkan.
Metode yang digunakan yaitu fermentasi. Lama proses kematangan
fermentasi berlangsung selama 15 hari sampai kriteria pupuk matang telah
terpenuhi. Campuran bahan dengan kombinasi 70:10 menghasilkan pupuk organik
cair yang paling baik dengan kandungan % C/N sebesar 12.22 %, % N (Nitrogen)
sebesar 0.009 %. Untuk % P (Phosphat) sebesar 0.022 %, sedangkan % K
(Kalium) sebesar 0.010 %.
Kata kunci : pupuk organik cair , lumpur, urine sapi, fermentasi.
Collections
- Environmental Engineering [1439]