Analisis Pengendalian Biaya, Waktu, dan Kinerja Proyek Dermaga Peti Kemas Antar Pulau di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan Konsep Nilai Hasil
Abstract
Pelaksanaan kegiatan proyek konstruksi suatu ketika dapat
menyimpang dari perencanaannya, maka pengendalian proyek yang merupakan
salah satu tahapan penting dalam manajemen proyek konstruksi dalam rangka
meningkatkan efisiensi proyek itu diperlukan agar kejadian-kejadian yang
menghambat tercapainya tujuan proyek dapat segera ditanggulangi dengan
sebaik-baiknya. Dengan demikian, untuk menjamin keberhasilan suatu proyek
konstruksi, maka perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi harus
disertai pula dengan pengendalian.
Pengendalian proyek konstruksi yang efektif memerlukan teknik dan
metode yang spesifik dan tepat, salah satunya adalah Konsep Nilai Hasil.
Konsep Nilai Hasil menghitung besarnya biaya yang dikeluarkan berdasarkan
anggaran dan sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Konsep ini dapat digunakan untuk menganalisir kinerja dan membuat prakiraan
pencapaian sasaran. Untuk itu digunakan 3 indikator, yaitu ACWP (Actual
Cost of Work Performed), BCWP (Budgeted Cost of Work Performed), dan
BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled). Dengan menggunakan ketiga
indikator tersebut, maka dapat dihitung berbagai faktor yang menunjukkan
kemajuan dari kinerja pelaksanaan proyek, seperti varians biaya dan jadual
terpadu, indeks kinerja biaya dan jadual, serta prakiraan biaya dan waktu
penyelesaian proyek.
Dari perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan Konsep Nilai
Hasil berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek (Rp. 47.
955.736.559,300), rencana kerja proyek yang berupa kurva S. dan data
kemajuan proyek bulan Juni-September 1997, dapat disimpulkan bahwa pada
bulan Juni 1997 proyek tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.
3.841.178,501 dan waktu pelaksanaan pekerjaan proyeknya mengalami
keterlambatan selama 12 bulan dari waktu rencana, sedangkan pada bulan
September 1997 proyek tersebut mengalami kerugian juga sebesar Rp.
37.756,200, tetapi waktu pelaksanaan pekerjaan proyeknya lebih cepat 1
bulan dari rencana. Hasil tersebut dapat dicapai dengan syarat kondisi
proyek relatif tetap seperti pada saat pelaporan terakhir. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa kinerja
pelaksanaan proyek Dermaga Peti Kemas Antar Pulau Tanjung Perak
Surabaya tidak lebih baik dari perencanaannya.
Collections
- Civil Engineering [4199]