dc.description.abstract | Tingginya curah hujan yang jatuh ke permukaan telah memberikan keuntungan
bagi masyarakat antara lain tercukupinya kandungan air tanah, serta lancarnya proses
irigasi pada pertanian. Tetapi disisi lain hujan juga menimbulkan petaka pada
sebagian wilayah, hal ini ditunjukkan dengan terjadinya banjir yang seringkali
menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya timbulnya penyakit demam berdarah.
Kejadian Demam Berdarah pada tahun 2004 yang lalu Yogyakarta menempati
peringkat ke-2 untuk seluruh wilayah Indonesia, jika dibandingkan dengan wilayah
Yogyakarta yang tidak terlalu besar hal ini merupakan temuan yang perlu
ditindaklanjuti dengan mencari keterkaitan antara hidrologi lingkungan dengan
kawasan yang terserang demam berdarah dengue di kota Yogyakarta. "
Lokasi penelitian meliputi 15 Kelurahan dari 45 Kelurahan di Kotamadya
Yogyakarta yang merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD)
berdasarkan data jumlah penderita dari Dinas Kesehatan tahun 2003. Pelaksanaan
penelitian dimulai dengan wawancara dan pembagian kuisioner untuk mengetahui
perilaku dan kebudayaan masyarakat daerah tersebut. Pengukuran laju infiltrasi pada
lapisan permukaan tanah asli dengan ring infiltrometer panjang 60cm serta diameter
30cm yang dimasukkan ke dalam tanah sedalam 50cm, kemudian dituangkan air
setinggi ± 10cm, dan dicatat penurunan air setiap 5 menit sekali, sampai penurunan
menunjukkan waktu yang konstan. Pemeriksaan soil propertis dilakukan di
laboratorium dari sampel tanah yang diambil dari daerah penelitian dengan elevasi
0,00m dan -0,50m. Mencari korelasi antara besar curah hujan per hari dengan besar
daya infiltrasi tanah, untuk menentukan lama genangan yang terjadi.
Pada penelitian ini didapatkan hasil analisis data kuisioner tentang perilaku
dari kebudayaan masyarakat yang termasuk dalam kategori masyarakat dan wilayah
yang baik. Besar daya infiltrasi menggunakan metoda Horton sebesar 0,1cm jam -
3,7cm/jam, yang lebih besar dari laju intensitas hujan. Dari pemeriksaan indeks
propertis tanah didapatkan nilai kadar air tanah (w) sebesar 8,43% - 43,15%, berat
jenis tanah (Gs) sebesar 2,52 - 2,79, angka pori (e) sebesar 1,01 -2,37, porositas (n)
sebesar 0,50 - 0,70, serta didapatkan jenis tanah berupa pasir berlempung dan
lempung berpasir yang mempunyai sifat permeabilitas semi pervious (setengah cepat).
Korelasi curah hujan harian dengan daya infiltrasi (f(t)) Horton merupakan korelasi
positif, yang berarti tidak terdapat genangan yang melebihi siklus hidup nyamuk Aedes
aegypti yaitu 10 - 12 hari. | en_US |