Study Kasus Arus Lalu Lintas pada Jaringan Persimpangan Jetis dan Persimpangan Jalan Magelang Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Kelancaran arus lalu lintas di persimpangan bergantung pada kemampuan
persimpangan dalam melayani lalu lintas yang melintasinya. Tingkat pelayanan suatu
persimpangan dipengaruhi oleh faktor geometrik, faktor lalu lintas serta faktor lampu
pengatur lalu lintas.
Pada persimpangan Jetis dan persimpangan Jalan Magelang disaat jam-jam
sibuk terjadi penundaan yang cukup lama, berdasar hasil analisis terhadap kapasitas
dan tingkat pelayanan dengan standarisasi HCM 1994 dan MKJI 1997 dihasilkan
bahwa tingkat pelayanan kedua persimpangan tersebut masih sangat rendah. Kriteria
hasil perhitungan tingkat pelayanan dapat dilihat dari "delay". Hasil perhitungan
"delay" menurut HCM 1994 pada persimpangan Jetis sebesar 189,23
detik/kendaraan dan persimpangan Jalan Magelang sebesar 100,32 detik/kendaraan,
sehingga keduanya termasuk kategori tingkat pelayanan F. Sedangkan untuk
pembanding jika dihitung dengan MKJI 1997 didapat "delay" untuk persimpangan
Jetis sebesar 67,32 detik/kendaraan dan persimpangan Jalan Magelang sebesar 28,43
detik/kendaraan.
Kemampuan persimpangan jalan dalam menampung arus lalu lintas dilakukan
dengan cara mengatur lama waktu hijau sehingga diperoleh perbaikan tingkat
pelayanan pada kedua persimpangan menjadi kategori E dan "delay" dari kedua
persimpangan tersebut rurun menjadi 52,16 detik/kendaraan untuk persimpangan Jetis
dan 58,88 detik/kendaraan untuk persimpangan Jalan Magelang. Sebagai pembanding
jika dihitung menurut MKJI 1997 diperoleh "delay" untuk persimpangan Jetis sebesar
59,16 detik/kendaraan dan persimpangan Jalan Magelang sebesar 24,47
detik/kendaraan.
Collections
- Civil Engineering [4192]