Korelasi Perubahan Guna Tanah terhadap Kejadian Hujan di Kawasan Perkotaan Jogjakarta
Date
2004Author
Imawan Mijahid Muhammadi, 98511276
Rully Wiwik H, 98511296
Metadata
Show full item recordAbstract
Penduduk dunia pada tahun 2002 mencapai ± 6,2 milyar orang. Pertambahan
ini meningkat lebih pesat di kawasan perkotaan dibandingkan dengan kawasan pedalaman.
Proses urbanisasi dan industrialisasi merupakan penyebab utama peningkatan ini, yang
akhirnya menyebabkan perubahan tata guna tanah, peningkatan suhu udara, perubahan
siklus hidrologi dan pencemaran udara di kawasan perkotaaa Kawasan penelitian meliputi
Kotamadya Jogjakarta, sebagian Kabupaten Bantul dan sebagian Kabupaten Sleman
dengan luas wilayah ± 82057584,56 km² berada di kota DI Jogjakarta yang dibatasi jalan
lingkar kota Jogjakarta. Kawasan penelitian ini dilalui oleh tiga sungai utama yaitu Sungai
Code, Gajah Wong, dan Winongo. Rerata jumlah hujan tahunan sebesar 2102,14 mm
dengan dua kali musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan dalam setahun.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perubahan lapisan kedap air dari tata guna
tanah yang ada dan perubahan kejadian hujan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
data curah hujan sebanyak 25 stasiun hujan di sekitar kawasan penelitian. Hasil penelitian
lapisan kedap air mendapatkan perubahan guna tanah di kawasan penelitian dibagi menjadi
7 kelas dengan beberapa kawasan mengalami perubahan guna tanah. Kawasan penelitian
mengalami perubahan nilai C sebesar 0,002 dari guna tanah tahun 1997 hingga tahun 2002,
dimana nilai ini termasuk kecil. Perubahan hujan di kawasan ini mengalami penurunan
jumlah hujan rerata tahunan dari 2142,1 mm ( 1993 ) ke 1688,9 mm ( 2002 ). Peta garis
kelebatan hujan ( isohiet ) menunjukkan kejadian hujan yang disebabkan oleh hujan
Orografik ( di bagian kontur tinggi) dan hujan Konvektif ( di kawasan peneJitian )
Collections
- Civil Engineering [4192]