Analisis Penempatan Efektif Redaman Ganda untuk Mengurangi Resiko Benturan Struktur pada Struktur Bertingkat Enam dan Delapan
Abstract
Gempa bumi yang kuat berpotensi menimbulkan bencana, karena dapat
menimbulkan kerusakan, baik kerusakan struktur tanah maupun struktur
bangunan di atasnya. Kerusakan struktur akibat gempa dapat dikurangi dengan
mendesain struktur sesuai dengan prinsip-prinsip bangunan tahan gempa. Salah
satu kerusakan struktur akibat gempa yaitu struktural pounding dapat dikurangi
dengan menggunakan alat peredam tambahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan posisi atau letak MRD yan
paling efektif mengurangi simpangan horisontal, sehingga diharapkan mampu
mencegah structural pounding. Dan juga memberi alternatif penempatan MRD
pada bangunan bertingkat tinggi.
Analisis dilakukan dengan memvariasikan penempatan MRD ganda pada
tiap-tiap tingkat dari struktur bertingkat 6 dan 8, lalu dibandingkan dengan tanpa
menggunakan peredam tambahan. Pada struktur bertingkat 6 dilakukan analisis
dengan model satu bentangan dan dua bentangan, untuk dapat mengetahui
perbedaan perilaku simpangan yang terjadi antara bangunan dengan satu
bentangan dan dua bentangan. Metode perhitungan yang digunakan adalah
dengan simulasi komputer, yaitu program Matlab.
Dari hasil penelitian, penempatan MRD ganda yang paling efektif untuk
bangunan bertingkat 6 ada pada tingkat 3 dengan simpangan maksimum 3.8033
in prosentase penurunan 53.8829%. Sedangkan untuk bangunan bertingkat 8 ada
pada tingkat 4 dengan simpangan maksimum 4.8594 in dan prosentase
penurunan 29,8189%. Hasil penelitian penempatan MRD ganda pada setengah
dari tinggi bangunan membuktikan pendistribusian redaman secara merata pada
semua tingkat. Untuk bangunan bertingkat 6 dengan satu bentangan dan dua
bentangan tidak ada perbedaan dalam proses analisis dengan memakai prinsip
bangunan geser. Analisis bangunan untuk satu bentangan dan dua bentangan
dengan nilai kekakuan, massa dan redaman yang lebih besar dari bangunan satu
bentangan yaitu 1,5 kali kekakuan dan 2 kali massa dari bangunan satu
bentangan terjadi selisih simpangan relatif yang menimbulkan dua macam
peruhahan berupa pengurangan dan penambahan simpangan.
Collections
- Civil Engineering [4199]