dc.description.abstract | Struktur gedung bertingkat ketika dilanda beban gempa dimodelkan sebagai
bandul yang terjepit sempurna pada taraf lantai dasar (terjepit 100%) dengan masa-masa
lantai tergumpal atau lump mass. Dengan anggapan ini, kita akan terhindar dari
masalah interaksi yang sulit antara struktur dengan tanah. Kondisi struktur atas yang
terjepit sempurna sangatlah jarang kita temui di lapangan karena berbagai kendala,
seperti perubahan konfigurasi beban partisi, tingkat pengerjaan yang buruk sewaktu
pelaksanaan, adanya kerusakan pada struktur ataupun nonstruktur.
Dalam penelitian ini, kami mencoba meneliti seberapa besar pengaruh
pengurangan kekakuan terhadap kapasitas gaya geser dasar dan momen guling serta
simpangan horisontal tingkat/lantai. Metode yang kami lakukan adalah mengalikan
nilai kekakuan asal dengan persentase kekakuan yang kami inginkan, kekakuan
tingkat yang kami variasikan hanyalah kekakuan tingkat 1, 2 dan 3 secara sendiri-sendiri
dengan persentase kekakuan yang menurun dari 100% sampai 10% dengan
interval penurunan 100%.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ternyata pengurangan kekakuan
tingkat sampai 60% dari kekakuan asal menyebabkan berkurangnya gaya geser dasar
sebesar 10.365% untuk tingkat 1, 7.707% untuk tingkat 2 dan 3.256% untuk tingkat 3
dengan kapasitas geser pada saat kekakuan 100% adalah 3.010 E5 kgm, sedangkan
pengurangan kekakuan di bawah 60% kekakuan asal untuk tingkat 2 dan 3 terjadi
kenaikan, hal ini disebabkan nilai koefisien gempa dasar / C yang dipergunakan
berasal dari grafik desain spektrum. Simpangan horisontal akan bertambah besar bila
kekakuan tingkat dikurangi, dan pertambahan simpangan terbesar terjadi pada lantai /
tingkat yang kekakuannya dikurangi. Pada saat kekakuan tingkat sebesar 60% dari
kekakuan asalnya, maka simpangan tingkat 1, 2 dan 3 bertambah sebesar 49.31%,
22.347%) dan 8.133% dari simpangan tingkat saat kekakuanya 100%. | en_US |