Stabilitas Balok Badan Terbuka (Open Web Joist) Gabungan Profil C Canai Dingin dengan Variasi Tinggi (h)
Abstract
Penggunaan profil C canai dingin sebagai komponen struktur tekan pada
bangunan banyak ditemui di lapangan. Profil C ini rawan terhadap peristiwa tekuk
lokal karena elemen pelat pembentuk penampang mempunyai rasio lebar terhadap
tebal relatif besar. Stabilitas struktur lentur canai dingin perlu diperhatikan karena
dapat mengakibatkan kegagalan dini, yaitu keruntuhan pada tegangan yang relatif
rendah. Ketidakstabilan struktur lentur dapat berupa tekuk lokal (local buckling)
dan tekuk puntir lateral (lateral torsional buckling). Tekuk lokal merupakan
fungsi rasio lebar terhadap tebal (b/t) sedangkan tekuk puntir lateral merupakan
fungsi rasio panjang terhadap jari-jari minimum (Lb/ry).
Penelitian eksperimental tiga benda uji struktur rangka batang dengan
profil C canai dingin gabungan yang dihubungkan dengan batang vetikal dan
diagonal menggunakan las. Tiga benda uji menggunakan variasi ketinggian (h)
masing-masing 0,4 m , 0,6 m , dan 0,8 m. Penelitian kuat lentur balok badan
terbuka canai dingin gabungan bertujuan untuk mengetahui kapasitas profil balok
badan terbuka, dikombinasikan dengan baja tulangan polos sebagai batang pengisi
dirangkai dengan variasi tinggi dan juga untuk mempelajari kekakuan struktur
lentur profil C canai dingin, yaitu hubungan Beban-Lendutan (P-∆), Momen-
Kelengkungan (M-∅) dan Daktilitas.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sebelum struktur runtuh akibat
pembebanan statik bertahap mengalami tiga fase, yaitu fase elastis, fase elastisplastis,
dan fase plastis. Profil C canai dingin dengan (b/t) ≥ 25 mengalami
keruntuhan pada tegangan rendah, yaitu 136,161 Mpa. Hal ini disebabkan profil
C mengalami tekuk lokal pada sayap. Usaha untuk menaikkan tegangan kritis
dengan mengubah ketinggian (h) profil C canai dingin sudah berhasil, walaupun
ketinggian tersebut dibatasi untuk mencegah terjadinya tekuk lateral.
Collections
- Civil Engineering [4192]