dc.description.abstract | Di Daerah Istimewa Yogyakarta masih banyak terdapat daerah - daerah yang
kekurangan akan sumber daya air. Salah satunya yaitu di kabupaten Gunung Kidul. Maslah
yang selalu dihadapi oleh masyarakat setempat adalah sulitnya mendapatkan air untuk
keperluan pertanian pada musim kemarau dan hagaimana cara pemberian air yang efektif
dan efisien sehingga lebih ekonomis. Untuk mendapatkan cara penyediaan dan pemberian
air irigasi yang efektif dan efisien untuk lahan kering pada musim kemarau, maka perlu
dilakukan suatu kajian yang cermat pada masalah masalah irigasi, khususnya dengan
memperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi kegiatan penyediaan dan pemeberian air
tersebut Jadi sistem irigasi yang tepat untuk diterapkan di lahan kering khususnya pada
musim kemarau adalah sistem irgasi tetesan dengan pipa porus.
Penelitian ini dilakukan di Dusun Coyudan, Kelurahan Ngipak, Karang Mojo,
Wonosari, Gunung Kidul, dengan membuat prototipe sistem irigasi tetesan. Dimensi pipa
yang akan digunakan adalah diperoleh dari penelitian terdahulu ( data sekunder ) setelah
dikorelasikan dengan laju infiltrasi di lapangan. Maka pipa yang digunakan adalah pipa
PVC berdiameter 3/4", dengan diameter lubang tetes 0,3 cm, jarak antar lubang tetesan 10
cm, dan setiap jarak terdapat tiga ( 3 ) buah lubang tetesan, yaitu disisi kiri, bawah, dan
kanan pipa. Beberapa pipayang dipasang paralel dihubungkan dengan bak penampung air
dengan ketinggian muka air 1,0m dari sumbu pipa.
Dari hasil penelitian diperoleh infiltrasi rerata 10,7791 cm/jam. Air yang dibutuhkan
tanaman palawija ( kedelai ) untuk satu masa tanam adalah 24,59 m. Sistem ini dapat di
terapkan di lahan kering di Dusun Coyudan, Kelurahan Ngipak, Karang Mojo, Wonosari,
Gunung Kidul, dengan pertumbuhan tanaman yang baik. | en_US |