dc.description.abstract | Laston atau Lapis Aspal Beton, adalah salah satu jenis perkerasan jalan
raya yang terdiri dari campuran aspal dan agregat yang bergradasi menerus yang
dicampur dalam keadaan panas. Karakteristik lapis permukaan banyak
dipengaruhi oleh bahan susun campuran dan cara pelaksanaan pembuatannya,
yaitu pada saat pencampuran, penghamparan dan pemadatannya.
Dalam penelitian ini digunakan bahan limbah keramik kasongan yang
digunakan sebagai pengganti agregat halus dalam campuran beton aspal dengan
maksud untuk mengetahui nilai stabilitas yang dapat dicapai dari campuran
tersebut. Metode yang digunakan adalah cara pemeriksaan dengan metode
Marshall dan hasilnya dibandingkan dengan campuran yang menggunakan batu
pecah dan spesifikasi Bina Marga. Pada penelitian ini digunakan variasi kadar
aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7% untuk campuran dengan menggunakan batu
pecah dan kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5% dan 8% untuk campuran dengan
menggunakan limbah keramik kasongan sebagai agregat halus.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pengunaan limbah keramik
kasongan sebagai bahan pengganti agregat halus ternyata lebih jelek daripada
penggunaan batu pecah sebagai agregat halus. Hal ini ditunjukan dengan nilai
Stabilitas, Flow, VITM, VFWA dan Density yang lebih jelek. Dari hasil
penelitian ini juga diketahui jumlah aspal yang dibutuhkan untuk satu campuran
dengan menggunakan limbah keramik kasongan sebagai agregat halus ternyata
lebih banyak daripada campuran menggunakan agregat batu pecah. Untuk
mendapatkan campuran beton aspal yang memenuhi spesifikasi Bina Marga,
kadar aspal pada campuran dengan menggunakan agregat limbah keramik
kasongan yang dibutuhkan sebesar 6,08%, sedangkan pada campuran dengan
menggunakan batu pecah sebagai agregat halus, kadar aspal yang dibutuhkan
sebesar 5,95%. | en_US |