Show simple item record

dc.contributor.authorMoh. Mujib Ulinnuha, 92310112
dc.contributor.authorWinarno Bayu Irianto, 92310154
dc.date.accessioned2020-06-08T09:48:33Z
dc.date.available2020-06-08T09:48:33Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21147
dc.description.abstractKebakaran yang terjadi pada suatu bangunan, sering membuat unsur-unsur utama dalani bangunan menjadi rusak. Kerusakan akibat kebakaran tergantung atas banyak hal, antara lain panas yang timbul, kepekaan material yang terbakar dan lama kebakaran berlangsung. Dalam hal struktur, pengaruh kebakaran tersebut secara langsung mempengaruhi kekuatan material dan kekakuannya yang dapat mengakibatkan unsur-unsur utama dalam bangunan menjadi tidak berfungsi. Agar berfungsi kembali diperlukan suatu pemeriksaan dan evaluasi teknis, guna mengetahui sejauh mana sisa kekuatan standar pada bangunan tersebut. Informasi tentang kekuatan struktur bangunan pasca kebakaran diperlukan guna menentukan tindakan rehabilitasi yang harus dilakukan agar bangunan dapat dioperasikan kembali. Untuk menentukan sisa kekuatan belon tersebut diperlukan suatu data hasil pemeriksaan maupun pengujian. Data tersebut antara lain berasal dari hasil pemeriksaan visual, pengujian phenolphtaline, pengujian UPV, pengujian palu beton, pengujian beton inti dan pengujian pembebanan. Kemudian dari masing-masing data tersebut dilakukan analisis untuk menentukan sisa kekuatan komponen struktur beton pasca kebakaran, dengan mengacu pada hasil analisis pengujian beton inti dan pengujian pembebanan, karena analisis kedua pengujian tersebut memberikan hasil yang paling akurat. Dari hasil evaluasi terhadap bangunan Bogor Internusa Plaza dapat diketahui bahwa kuat tekan rata-rata untuk komponen struktur kolom lantai dasar scbesar 24,16 Mpa, lantai satu sebesar 16,53 Mpa, lantai dua sebesar 12,16 Mpa. Untuk komponen struktur balok lantai satu sebesar 18,60 Mpa, lantai dua sebesar 13,14 Mpa dan lantai tiga sebesar 9,48 Mpa. Sedangkan untuk komponen struktur pelat lantai satu sebesar 22,97 Mpa, lantai dua sebesar 13,16 Mpa dan lantai tiga sebesar 14,24 Mpa. Untuk menentukan nilai kuat tekan beton sebelum terbakar diasumsikan berdasarkan hasil uji core drill, sebab pada uji ini didapatkan nilai kuat tekan beton paling akurat, karena sampel yang di uji dimungkinkan diambil pada beton yang belum terbakar. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil uji core drill dapat diasumsikan nilai kuat tekan beton sebelum terbakar sebesar 22,5 Mpa, sehingga nilai kua! tekan beton minimal yang disyaratkan sebesar 70% x 22,5 = 15,75 Mpa, Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa untuk lantai dasar dan lantai satu masih dapat digunakan seperti fungsi semula sedangkan untuk lantai dua dan lantai tiga tidak dapat digunakan seperti fungsi semula.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEvaluasi Kekuatan Struktur Beton Bertulangen_US
dc.subjectPasca Kebakaranen_US
dc.subjectStudi Kasus Pada Bogor Internusa Plaza Bogoren_US
dc.titleEvaluasi Kekuatan Struktur Beton Bertulang Pasca Kebakaran (Studi Kasus Pada Bogor Internusa Plaza Bogor)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record