dc.description.abstract | Akibat dari perkembangan ekonomi saat ini, berdampak pada masyarakat Yogyakarta
terutama mereka dari golongan ekonomi bawah, yaitu dengan banyaknya masyarakat yang di PHK
( putus hubungan kerja ), sehingga menyebabkan mereka tidak dapat bekerja dan keluarganyapun
menanggung keadaan tersebut, dengan ikut mencari penghasilan. Namun karena mereka belum
memiliki keahlian, dalam mencari kerja pun mereka memilih pekerjaan yang mudah yaitu di jalan.
Berada di jalanan membuat mereka melupakan keluarga dan rumah mereka sehingga banyak
ditemui anak - anak yang tidur di tepi jalan . Keadaan ini membuat Pemerintah maupun Lembaga
sosial lainnya mencoba menangani keadaan tersebut, dengan cara memberikan tempat singgah
sementara setelah mereka bekerja di jalanan. Saat ini banyak berdiri rumah singgah yang
digunakan untuk anak jalanan, namun rumah tersebut hanya memberikan tempat singgah tanpa
memberikan suatu keahlian yang dapat merubah kehidupan mereka agar kelak tidak kembali ke
jalanan.
Saat ini di Yogyakarta terdapat 1515 anak yang hidupnya di jalanan. Namun yang dapat
ditampung dalam rumah singgah hanya berjumlah kurang lebih 500 orang. Anak - anak yang
ditampung ini memiliki pekerjaan yang berbeda beda, seperti pengamen, pengasong rukang semir
tukang parkir, pengemis dan lain - lain, dengan usia dibawah 21 tahun. Pendidikan dari anak
jalanan ini pun beragam mulai dari anak sekolah dasar sampai perguruan tinggi dengan alasan
di jalanan yang berbeda pula.
Karakter anak jalanan serta usia yang berbeda membuat pihak rumah singgah memberikan
penanganan yang berbeda. Untuk kegiatan yang dilakukan dalam rumah singgah ini di golongkan
berdasarkan usia mereka. Penggolongan usia ini di mulai dari anak berusia 3 - 7 tahun 7-14
tahun serta 14 - 21 tahun, hal ini dimaksudkan agar dalam kegiatan tersebut tidak memberatkan
bagi anak jalanan. Kegiatan yang dilakukan dalam rumah singgah merupakan kegiatan yang
produktif, yang nantinya dapat dikembangkan oleh anak jalanan setelah mereka keluar dan rumah
singgah tersebut.
Lokasi yang dipilih adalah di kawasan Tukangan yang merupakan tempat strategis yang
dapat membuat anak jalanan mudah menjangkau atau mencapainya, berdekatan dengan rumah
penduduk, sehingga dapat bersosialisasi. Banyaknya fasilitas yang berupa keterampilan yang
diberikan dalam rumah singgah ini, dengan maksud anak jalanan mampu menyerap dan
mempelajarinya. Sehingga setelah keluar dari rumah singgah, diharapkan mereka telah memiliki
bekal serta keterampilam yang dapat dikembangkan dan mengubah kehidupan mereka maupun
masa depan mereka agar tidak kembali ke jalanan. Fasilitas keterampilan yang dimaksudkan untuk
membina dan mengembangkan kreatifitas diberikan dalam bentuk keterampilan kerajinan tangan
bengkel, elektronik dan lain - Iain. Sedangkan untuk memberikan bekal yang berupa pendidikan di
berikan pula pendidikan moral maupun pelajaran metematis. Konsep dari penampilan bangunan ini
adalah terbuka, yang diwujudkan dengan adanya tempat bermain maupun tempat duduk - duduk
yang terletak di luar bangunan. | en_US |